Page 353 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 353

314    Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)


                       Selain itu kustomisasi dan integrasi sistem membutuhkan
                 biaya disebabkan setiap operasi pertanian  memiliki kebutuhan
                 yang unik dan implementasi teknologi yang memerlukan
                 penyelarasan dan integrasi dengan sistem yang sudah ada. Dalam
                 sektor pertanian dibutuhkan biaya adaptasi teknologi agar sesuai
                 dengan  kebutuhan  spesifik  dan  mengintegrasikannya  dengan
                 infrastruktur dan sistem yang ada dapat meningkatkan biaya
                 implementasi (Lowenberg, 2020).
                       Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja yang
                 memiliki keterampilan digital khususnya dalam pemanfaatan
                 teknologi  di  sektor  agribisnis  masih  sedikit  sehingga    pelaku
                 usaha di sektor agribisnis selama bertahun-tahun lebih memilih
                 mengelola usahanya dengan cara manual dibandingkan dengan
                 menggunakan  teknologi.  Hal  ini  juga  dikarenakan  pemikiran
                 mereka yang berdasarkan pengalaman saat mengelola usaha tani
                 berasumsi bahwa penerapan teknologi dalam usaha yang dilakoni
                 selama ini tentu akan memerlukan upaya lebih untuk belajar atau
                 pun mengajarkan keterampilan digital kepada para pelaku usaha
                 agribisnis atau pekerja yang bergerak di sektor agribisnis.
                       Hal  tersebut  menyebabkan   adanya   kesenjangan
                 dalam adopsi teknologi digital khususnya bagi petani, karena
                 memiliki keterbatasan dalam mengakses teknologi yang sangat
                 berpengaruh pada kesenjangan digital dalam sektor agribisnis.
                 Sehingga  dibutuhkan  pelatihan  dan  pengetahuan    agar  tercipta
                 kesadaran dan lahir kebutuhan bagi para pelaku di sektor agribisnis,
                 khususnya petani agar dapat mengadopsi dan memanfaatkan
                 teknologi digital. Kesenjangan yang dimaksud adalah adanya
                 ketidaksetaraan dalam akses, pemahaman dan pemanfaatan
                 teknologi digital di kalangan petani. Hal tersebut dapat dilihat pada:
                 a.    Akses petani Indonesia yang masih terbatas terhadap
                       teknologi dan infrastruktur, banyak daerah di Indonesia yang
                       masih terkategori daerah tertinggal, terluar dan terpencil
                       (3T). Kondisi tersebut menyebabkan petani sangat terbatas
                       dalam  akses  terhadap  jaringan  internet  dan  listrik.  Petani
                       sulit untuk mengakses aplikasi dan layanan digital yang
                       memerlukan konektivitas internet.
   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358