Page 352 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 352

Trends in Science and Technology   313
                                                   for Sustainable Living


                teknologi digital dalam agribisnis dapat membantu meningkatkan
                efisiensi, produktivitas, keberlanjutan sektor agribisnis, pemasaran
                dan  jaringan  distribusi  serta  inovasi  dan  pengembangan  produk.
                Namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat tantangan dalam
                transformasi digital dalam agribisnis.
                     Tantangan terbesar adalah tidak meratanya pembangunan
                infrastruktur sehingga terdapat wilayah yang memiliki keterbatasan
                infrastruktur. Keterbatasan infrastruktur yang dimaksud adalah
                akses internet yang terbatas di wilayah pedesaan sehingga
                jika  akses  jaringan  internet  tidak  memadai  maka  pemanfaatan
                teknologi digital akan sulit dilakukan (Zaidi, 2020).
                     Infrastruktur dan akses teknologi di beberapa wilayah
                agraris masih memiliki keterbatasan akses terhadap konektivitas
                dan teknologi canggih. Para pelaku agribisnis khususnya di wilayah
                tengah dan timur negara kesatuan Republik Indonesia masih
                kesulitan dalam mengakses jaringan internet. Hal ini menjadi
                penghambat dalam upaya adopsi teknologi bagi para petani. Selain
                itu mereka juga masih terbentur dengan biaya dan kesadaran.
                     Tingginya biaya untuk bisa memperoleh akses ke jaringan
                internet membuat pelaku agribisnis di wilayah pedesaan enggan
                dan tidak melihat manfaat dari adopsi teknologi tersebut.  Sering
                kali  teknologi  digital  memerlukan  investasi  awal  yang  signifikan
                sehingga banyak pelaku agribisnis yang tidak berminat dan tidak
                melanjutkan  minatnya  untuk  menggunakan  teknologi  tersebut.
                Kendala yang hadir pada pemanfaatan transformasi digital
                dalam agribisnis adalah biaya implementasi teknologi yang cukup
                tinggi (Lowenberg, 2020). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
                biaya implementasi teknologi menjadi mahal adalah pada
                biaya perangkat keras dan perangkat lunak. Hal ini dikarenakan
                teknologi pertanian umumnya melibatkan penggunaan perangkat
                keras seperti sensor, peralatan pemantauan, dan perangkat
                robotika. Perangkat lunak, seperti aplikasi pengelolaan data dan
                sistem pengolahan data biasanya membutuhkan biaya besar.
                Biaya yang digunakan untuk pembelian, instalasi, pemeliharaan
                dan pembaruan perangkat keras dan perangkat lunak kadang
                memberikan biaya yang cukup signifikan.
   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357