Page 22 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 22
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
Perhatian pada dunia Pendidikan oleh pemerintah juga menjadi landasan
4 5
pembentukan Negara Indonesia yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
(pembukaan UUD 1945 alinea IV) melalui suatu sistem pendidikan nasional. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, Soekarno membentuk sebuah Kementerian yang saat
itu diberi nama Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K).
Kementerian tersebut dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara. Selain itu, Soekarno juga
mendorong percepatan pendirian beberapa universitas di setiap provinsi di seluruh
Indonesia.
Gagasan dan pandangan Soekarno tersebut merefleksikan prinsip fundamental
dari Merdeka Belajar, dimana substansi Merdeka Belajar ingin menciptakan suasana
belajar yang menggembirakan di sekolah (Makarim, 2020). Kemerdekaan dalam
memperoleh akses pendidikan merupakan bentuk dari transformasi perubahan dalam
dunia pendidikan yang tadinya terdapat sekat-sekat penghambat dari imperialisme
penguasa menuju kemerdekaan hakiki. Kondisi tekanan, diskriminasi, perbedaan hak
karena gender, menjadi hal pokok yang ingin dirubah oleh Soekarno, sehingga sistem
pendidikan yang dihiasi dengan inovasi-inovasi, penggerak perubahan, berwawasan
luas dapat terwujud. Filsafat pendidikan yang digagas Soekarno, merupakan bagian
dari esensi Merdeka Belajar, yakni kemerdekaan berpikir dengan keleluasaan yang
terarah dalam rangka pengembangan kompetensi keilmuwan serta penguatan literasi
dan karakter.
Relevansi Merdeka Belajar dengan gagasan Soekarno, pada akhirnya memiliki
kesamaan tujuan yakni menghasilkan pendidikan berkualitas dengan diwujudkannya
Profil Pelajar Pancasila. Enam profil pelajar pancasila, antara lain memilliki keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, memahami perbedaan keragaman (sikap toleran)
dalam persatuan (kebhinekaan), memiliki kemandirian, senantiasa berpikir kritis dan
kreatif dan mempunyai kemampuan bergotong royong. Enam profil tersebut telah
dijabarkan secara jelas dan kongkrit oleh Soekarno untuk keberlanjutan bangsa yang
merdeka.
4. Penutup
Transformasi pendidikan yang digagas Kemendikbudristek RI ditujukan untuk
merespons disrupsi besar yang terjadi dewasa ini, yakni melalui kebijakan merdeka
belajar yang filosofinya disintesis dari rekam jejak kehidupan serta pemikiran luas dan
mendalam dari Soekarno.
a. Sejarah perjalanan pendidikan Soekarno yang merupakan bentuk nyata dari
seorang pembelajar merdeka pada saat itu dapat dijadikan tauladan bagi generasi
merdeka belajar saat ini.
b. Ketimpangan perlakuan atau diskriminasi, perbedaan hak, keterbatasan dan
tekanan saat mengenyam pendidikan dasar hingga tinggi tidak menjadi hambatan
bagi Soekarno untuk terus menjadi pembelajar sepanjang hayat dan bahkan
mampu menjadi penggerak bagi perubahan menuju kemerdekaan Indonesia.