Page 27 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 27
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
kala itu bisa diklasifikasikan dalam tiga persoalan yaitu Rethinking of Islam (pemikiran
10 11
kembali pemahaman Islam), Hukum Islam bersifat elastic dan relasi antara agama dan
negara. 4
Islam dipandang sebagai agama universal karena pemeluknya bukan hanya berada
di lingkungan orang Arab saja, di mana Arab merupakan permulaan berkembangnya
Islam, kehadiran Islam dalam sejarah dengan latar universalnya, harus berjumpa
dengan berbagai budaya. Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai macam
5
budaya dan berbagai macam suku. Dalam kaitan ini Soekarno merupakan keturunan
dari perpaduan dua budaya yaitu Jawa dan Bali, yang didapatnya dari ayahnya yang
merupakan seorang keturunan jawa dan ibunya keturunan asli bali. 6
Soekarno yang merupakan tokoh demokrasi di Indonesia dan seorang Bapak
bangsa, juga berusaha menerapkan nilai Islam ke dalam pendidikan Islam yang lebih
demokratis. Soekarno berpandangan bahwa Islam adalah satu way of life, Islam is not
merely a religion bukan hanya sekedar agama but Islam is a way of life. Dalam hal ini
7
Islam bukan hanya sekedar kepercayan kepada Tuhan yang Maha Esa, akan tetapi Islam
mengatur hal yang berkaitan dengan keduniawian, mengatur hal perkawinan, kehidupan
rohani, mengatur masyarakat, hutang pitutang, mengatur hal tentang peperangan dan lain
sebagainya. Islam secara komperehensif membahas semua yang ada di dalam semesta
8
secara rasional dan simplistic dan absolut hanya milik Ilahi. Bahkan menurutnya Tuhan
itu tidak hanya memiliki dua puluh sifat, tidak terbatas sifat Tuhan dan jikalau yang
wajib diketahui sedikitnya dua puluh, jika lebih dari itu sangatlah baik karena sifat
Tuhan itu limitless.
9
Dalam pikiran Soekarno Tuhan dipandang gaib tidak bisa dilihat, tetapi Tuhan
bukan one person, Tuhan adalah satu dzat yang meliputi seluruh alam ini, bukan hanya
di sana, di mana-mana, tetapi Esa, Satu, Tuhan di puncak gunung, Tuhan ada di balik
bintang-bintang, Tuhan ada di dasar laut, Tuhan ada di sana, Eropa, akan tetapi Tuhan
itu satu dzat Maha Dzat yang ada di mana-mana dan Esa, dapat dibuktikan di dalam
al-Qur’an. Diperkuat lagi dengan pandangan beliau yang menyatakan bahwa, kita
10
punya peri kehidupan Islam, kita punya ingatan-ingatan Islam, sangatlah terkurung oleh
keinginan meng-copy 100% segala keadaan dan cara-cara dari zaman Rasulullah SAW
dan khalifah yang besar. Islam is progress, Islam itu kemajuan, begitulah telah dimuat di
dalam salah satu suratnya terdahulu. Diungkap bahwa ada kemajuan karena fardhu, ada
kemajuan karena sunnah tetapi juga ada kemajuan karena diluaskan dan dilapangkan
oleh aturan jaiz atau mubah yang lebarnya melampai batas-batasnya zaman. Sekali
4 Maslahul Falah, Islam ala Soekarno : Jejak Langkah Pemikiran Islam Liberal Indonesia, (Yogyakarta:
Kreasi Wacana, 2003), hal 37.
5 M. Su’ud dan Syukron Affiani, Islam dan Transformasi Budaya, Mewujudkan Perubahan Menuju
Masyarakat Progresif, (Yogyakarta: Langgung, 2009), hal. 9.
6 Lukman Surya, Manifesto Moderenisasi Pendidikan Islam Ulasan Pemikiran Soekarno, (Tasikmalaya:
Edu Publisher, 2020), hal. 72.
7 Perpustakaan Nasional, Bung Karno dan Islam, (Jakarta: Haji Massagung, 1990), hal. 6.
8 Ibid.
9 Perpustakaan Nasional, Bung Karno dan Islam, hal. 128.
10 Ibid, hal. 108-109.