Page 18 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 18

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)  Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta



 xvi            Soekarno Sang Pembelajar Merdeka:                                             1

                Filosofi Merdeka Belajar dari Seorang

                Pendiri Bangsa



                                Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT.
                               Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


               1.    Pendahuluan


                     Di era saat ini, negara-negara di dunia termasuk Indonesia sedang menghadapi
               perubahan  massif, dimana  perubahan  tersebut  menghasilkan  suatu ketidakstabilan
               kondisi, ketidakpastian,  kompleksitas  dan ambiguitas.  Perubahan  massif itu  dipicu
               oleh tiga disrupsi atau perubahan besar diantaranya perubahan iklim, revolusi industri
               4.0 dan pandemi Covid-19. Perubahan iklim menuntut sebuah perubahan gaya hidup,
               filosofi dan praktik ekonomi yang berbasis lingkungan untuk keberlanjutan. Sementara
               itu, revolusi industri 4.0 memiliki ciri utama berupa banyaknya penggunaan kecerdasan
               buatan,  robotik, penerapan  rekayasa  genetis,  produksi melalui  percetakan  3-D, dan
               teknologi nano, yang telah merubah cara manusia untuk membuat sesuatu, bertransaksi
               dan mendistribusikan sebuah nilai barang (Scwab, 2018). Terakhir, pada akhir tahun
               2019, selama kurang lebih 2 tahun pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia yang telah
               merubah seluruh tatanan kehidupan manusia dengan sangat luas dan cepat.
                     Perubahan yang tampak  dari tiga disrupsi massif tersebut memunculkan
               banyak  kekhawatiran,  misalnya pergeseran  banyak  pekerjaan  yang tergantikan  oleh
               kecerdasan buatan dan digitalisasi produksi. Tahun 2017, Lembaga Riset Internasional
               Pricewaterhouse  Coopers (PwC) sudah mencoba  memprediksi bahwa disrupsi akan
               menghilangkan pekerjaan di beberapa negara maju diantaranya hampir kurang lebih 30
               persen pekerjaan hilang di Inggris, AS, Jerman dan Jepang. Hal sama juga diproyeksi
               akan melanda Indonesia seperti halnya pandemi Covid-19. Oleh karenanya, diperlukan
               sebuah transformasi sumber daya manusia Indonesia yang dapat adaptif, responsif serta
               unggul untuk menghadapi tantangan tersebut.
                     Transformasi tersebut dapat terwujud melalui penguatan pada bidang pendidikan.
               Tidak hanya pada pendidikan  dasar dan menengah,  namun juga utamanya  pada
               pendidikan tinggi. Melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
               Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), transformasi pendidikan terus diupayakan
               dengan  tujuan  pengembangan  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas,  mampu
               beradaptasi dan siap menghadapi tantangan di era disrupsi ini. Transformasi pendidikan,
               khususnya pendidikan tinggi direalisasikan melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus
               Merdeka (MBKM) dengan delapan bentuk kegiatan pembelajaran diantaranya magang,
               pertukaran pelajar, penelitian,  studi independen, proyek kemanusiaan, kegiatan
               wirausaha, membangun desa dan asistensi mengajar pada satuan pendidikan.
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23