Page 88 - Science and Technology For Society 5.0
P. 88
~ Science and Technology for Society 5.0 ~ 51
turun sehingga sebelum batas penundaan sudah dilakukan kebijakan tepat
waktu kembali.
Fase keempat dan kelima yaitu pengadaan tepat waktu dan
pergudangan sama seperti fase pertama dan kedua sehingga pada saat T = 7
(
tidak ada persediaan di gudang ( ) ) 0x T = . Misalkan berlanjut hingga t
7
maka akan berulang kebijakan bahan mentah yang dilakukan bergantung
pada naik turunnya harga bahan mentah.
Pada Gambar 3 juga terdapat grafik harga bahan mentah ditambah
( t +
o t
biaya pemesanan ( ) ( )) yang berwarna hijau dan grafik ( ) t yang
p
berwarna ungu. Terlihat bahwa titik-titik kritis merupakan titik-titik saat
terjadinya perubahan penerapan kebijakan yang disebut sebagai titik
swtiching pada masalah kontrol optimal.
KESIMPULAN
Pengadaan bahan mentah dapat dimodelkan dan diselesaikan dengan
mengaplikasikan teori kontrol optimal dengan memperhatikan tingkat
kerusakan dan menambahkan biaya pemesanan. Biaya pengadaan bahan
mentah yang mengkombinasikan tiga kebijakan, yaitu pengadaan tepat
waktu, pergudangan, dan penundaan lebih optimal dari pada yang hanya
menerapkan kebijakan pengadaan tepat waktu.
Model pengadaan bahan mentah masih dapat dikembangkan lagi
dengan menambahkan berbagai sumber pemasok (multi supplier), waktu
tunggu (lead time), atau dengan jenis barang yang bermacam-macam
(multi-item). Selain itu, juga dapat dikhususkan untuk bahan mentah
tertentu dengan data real seperti tepung, beras, logam, kayu, dan lain-lain.
Dalam menghadapi era Society 5.0, penerapan model matematika
dengan menggunakan teknologi informasi merupakan salah satu upaya
untuk memperoleh penyelesaian masalah terutama dalam bidang ekonomi.
Hasil analisis terhadap model matematika pada pengadaan bahan mentah
akan menjadi informasi yang bermanfaat bagi para stakeholder untuk dapat
mengambil keputusan dengan lebih baik. Selain itu, penerapan teori kontrol
optimal diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan masyarakat.