Page 93 - Science and Technology For Society 5.0
P. 93

56  ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~


          memori dan mempercepat proses komputasi. Penelitian ini menyimpulkan
          bahwa metode T-MCL menghasilkan 7 kelompok dari 26 sekuens protein
          virus  dengue  dengan  kelompok  yang  memiliki  satu  atau  lebih  pusat
          kelompok menggunakan matriks sparse.

          Kata Kunci: demam berdarah, interaksi protein-protein, sparse matrix, tribe
                   markov clustering.

          PENDAHULUAN

             Perkembangan teknologi khususnya pada pengelolaan data besar (big
          data),  machine  learning,  dan  artificial  intelegence  telah  mendorong
          perubahan  perilaku  manusia  dan pemecahan  masalah  yang  dihadapinya.
          Perkembangan  ini  diarahkan  untuk  mendukung  sepenuhnya  kebutuhan
          manusia  (humanized  technology)  secara  berkelanjutan  yang  melahirkan
          Society  5.0  yang  dicetuskan  oleh  Pemerintah  Jepang.  Seiring
          berkembangnya teknologi di beberapa cabang ilmu biologi pada Society 5.0,
          berbagai  macam  proyek  seperti  proyek  sequencing,  studi  microarray,
          proyek  pemetaan  interactome,  studi  mengenai  fungsi  gen,  struktur
          genomik, serta proyek lainnya menghasilkan database berskala besar (big
          data) yang terus bertambah dengan kecepatan yang cukup signifikan. Dalam
          bioinformatika,  database  yang  dihasilkan  tersebut  diproses  sehingga
          diperoleh gambaran dari berbagai proses biologis dan kerja dari berbagai
          sub-sistem  yang  terdapat  pada  tingkat  molekular,  sel,  jaringan,  bahkan
          dalam  suatu  organisme  utuh.  Kunci  dari  proses  ini  adalah  bahwa  fungsi
          seluler  tidak  bergantung  pada  DNA,  RNA,  protein,  atau  molekul-molekul
          tunggal,  namun  pada  interaksi  yang  melibatkan  berbagai  tipe  molekul
          seperti protein-protein (PPI, protein-protein interaction), protein DNA/RNA,
          protein  metabolit,  maupun  interaksi  genetis  lainnya  yang  membentuk
          network  yang  rumit  (Satuluri,  Parthasarathy,  &  Ucar,  2010).  Untuk  itu,
          diperlukan  adanya  suatu  metode  untuk  menyederhanakan  bentuk  dari
          jaringan  interaksi  tersebut  sehingga  memudahkan  interpretasi  terhadap
          interaksi-interaksi yang terjadi di dalamnya.
             Metode-metode  yang  digunakan  untuk  menggali  dan  mengolah
          informasi dari data berskala besar antara lain aturan asosiasi (association
          rule), yaitu menemukan aturan-aturan dan keterkaitan satu dengan yang
          lain,  dan  pengelompokkan  (clustering),  yaitu  mengelompokkan  data
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98