Page 406 - Science and Technology For Society 5.0
P. 406

~ Science and Technology for Society 5.0 ~  369


               dengan pernyataan Kementerian Koperasi dan UKM, yaitu terdapat sekitar
               37.000  Usaha  Mikro,  Kecil,  dan  Menengah  (UMKM)  telah  melaporkan
               terkena dampak yang serius saat terjadi pandemi Covid-19 dan ditunjukkan
               dengan adanya sekitar 56% yang melaporkan penurunan penjualan. Terkait
               dengan kondisi tersebut, penyebab menurunnya daya tahan UMKM karena
               adanya penjualan produk yang mengandalkan tatap muka atau pertemuan
               fisik antara penjual dan pembeli (Bahtiar & Saragih, 2020).
                   Berdasarkan  hal  tersebut,  sangat  menarik  untuk  mengkaji  tentang
               kesiapan dari setiap kabupaten/kota di Indonesia dalam mengembangkan
               konsep  smart  city  sebagai  upaya  mengelola  manajemen  perkotaan  di
               wilayah  masing-masing.  Khusus  dalam  kasus  ini  adalah  menganalisis
               kesiapan  Kabuaten  Kendal  dalam  mempersiapkan  berbagai  master  plan
               smart city menyelesaikan berbagai masalah dan pengelolaan potensi lokal
               melalui  optimalisasi  penggunaan  teknologi  digital.  Berdasarkan  kondisi
               tersebut tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kesiapan Kabupaten
               Kendal menuju smart city, yang ditinjau dari identifikasi potensi dan masalah
               yang  dihadapi  oleh  pemerindah  Kabupten  Kendal  dan  komponen-
               komponen yang menjadi kriteria mengimplementasikan smart city seperti
               infrastruktur tekknologi informasi, komponen sumber daya manusia, serta
               kemampuan manajemen tata kelola kelembagaan (Graha, 2020).

               METODE PENELITIAN

               1.  Pendekatan Penelitian
                   Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menekankan pada
               analisis   kesiapan   pemerintah   Kabupaten   Kendal   dalam
               mengimplementasikan teknologi smart city dalam manajemen pengelolaan
               wilayah  di  Kabupaten  Kendal.  Tingkat  kesiapan  yang  dimaksud  adalah
               tingkat kematangan dalam melakukan atau melaksanakan sesuatu secara
               sistematis.  Prosedur  perolehan  data  dalam  penelitian  ini  diawali  dengan
               studi  literatur  terkait  indikator  smart  city  yang  akan  digunakan  untuk
               mengukur kesiapan Kabupaten Kendal dalam menjalankan program smart
               city  itu  sendiri  (Annisah,  2018).  Setelah  pengidentifikasian  indikator  dan
               tolok  ukur,  maka  dilanjutkan  dengan  analisis  kuantitatif  yakni  mengukur
               kesiapan  dengan  dilakukan  survei,  pengolahan  data,  dan  analisis  kondisi
               eksisting.  Metode  yang  digunakan  dalam  mengukur  kesiapan  adalah
               metode e-readiness dan Boyd Cohen Smart City Wheel.
   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410   411