Page 407 - Science and Technology For Society 5.0
P. 407
370 ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~
2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari kegiatan observasi lapangan, wawancara langsung,
dan terbuka bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal. Wawancara
terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal diwakilkan oleh beberapa
responden dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang).
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur terkait indikator
smart city yang akan digunakan untuk mengukur kesiapan Kabupaten
Kendal dalam menjalankan program smart city.
3. Analisis Data
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengukuran faktor kesiapan dan
kondisi eksisting, kemudian dilanjutkan dengan analisis kualitatif yakni
merumuskan solusi dan strategi pembenahan manajemen tata kelola
pembangunan di Kabupaten Kendal. Tingkat kesiapan dalam implementasi
konsep smart city diukur dengan menggunakan metode e-readiness dan
Boyd Cohen Smart City Wheel. Metode e-readiness mengukur tiga faktor
utama seperti sosial, ekonomi, dan fisik. Metode e-readiness dijabarkan
kedalam beberapa indikator e-radiness berdasarkan komponen pendukung
(Tabel 1).
Tabel 1. Indikator E-readiness dalam Mengidentifkasi Kesiapan Smart City
Kabupaten Kendal
Nilai Readiness Bobot ∑
Ketersediaan Fasilitas (infra) 0,1000 10,00
Electronic Service (infra) 0,0800 8,00
System Integrated (infra) 0,1200 12,00
Kehandalan (sdm) 0,1200 12,00
Penetrasi & Competency (sdm) 0,0900 9,00
Community Participation (sdm) 0,0900 9,00
Pembiayaan (lbg) 0,1500 15,00
Political will (lbg) 0,1000 10,00
Kerangka Regulasi (lbg) 0,1500 15,00
Keterangan: infra = infrastruktur
sdm = sumber daya manusia
lbg = lembaga