Page 33 - Science and Technology For Society 5.0
P. 33
~ Science and Technology for Society 5.0 ~ xxix
pertanian berupa kompos tandan kosong kelapa sawit dan kotoran sapi
yang dikombinasikan dengan PGPR, dapat memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman pakchoi (Brassica rapa L var. chinensis) di tanah
berjenis latosol. Di era society 5.0, manusia sebagai pengendali teknologi
dan inovasi; harus tanggap dan bijak dalam memutuskan inovasi yang
mampu memberi solusi untuk peningkatan kesejahteraan manusia.
Timbul Rasoki, Ana Nurmalia, dan Lina Asnamawati melalukan analisis
konversi lahan kelapa sawit ke lahan padi sawah. Sektor pertanian
khususnya komoditas pangan berperan penting dalam pencapaian
kedaulatan pangan. Hal ini terwujud dengan ketersediaan lahan untuk
tanaman pangan, antara lain lahan sawah. Meskipun di Indonesia sedang
marak konversi lahan pertanian ke non pertanian, di Kabupaten Mukomuko
Bengkulu telah terjadi alih fungsi dari lahan perkebunan kelapa sawit ke
lahan sawah. Faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi konversi
lahan kelapa sawit ke padi sawah adalah umur petani, jenis lahan dan
kebijakan pemerintah terkait cetak sawah. Salah satu faktor pendorong
masyarakat untuk berkonversi ke lahan pangan adalah mekanisasi pertanian
yakni tersedianya teknologi yang mendukung efisiensi usahatani padi
sawah. Kondisi tersebut menggambarkan petani secara terbuka menerima
perkembangan teknologi dan menjadi dasar kesiapan petani menghadapi
konsep masyarakat yang berpusat pada manusia yang berbasis teknologi.
Upaya lain untuk meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan
sebagai bagian dari society 5.0 adalah peningkatan ruang hidup masyarakat
melalui pengembangan kota berbasis smart city. Smart city dibutuhkan
untuk mendorong pengelolaan pembangunan wilayah yang lebih
terintegrasi yang mampu mengendalikan masalah ekonomi, sosial,
lingkungan serta masalah pelayanan publik. I Gede Wyana Lokantara, Farisa
Maulinam Amo, Erika Pradana Putri, Ulul Hidayah melakukan penelitian
terkait analisis dan strategi pengembangan manajemen kota berbasis
smart city di Kabupaten Kendal. Analisis tingkat kesiapan Kabupaten Kendal
dalam penerapan teknologi smart city dilakukan berdasarkan indikator
kelembagaan, sumber daya manusia, dan teknologi yang diukur
menggunakan metode e-readiness dan Boyd Cohen Smart City Wheel.
Pengembangan smart city ini diharapkan mampu mengoptimalkan
masyarakat secara tepat terkait dengan pemanfaatan teknologi yang
diperlukan untuk memberikan layanan masyarakat berkualitas tinggi (yang
memungkinkan masyarakat untuk hidup bahagia dan nyaman).