Page 176 - Science and Technology For Society 5.0
P. 176

~ Science and Technology for Society 5.0 ~   139


               (rendah), mid (tengah) dan high (tinggi) level image processing. Pengolahan
               gambar  level  rendah  meliputi  proses  pengambilan  gambar  dan  pre-
               processing.   Level   tengah   meliputi   membuat   segmentasi   dan
               merepresentasikan gambar sedangkan level tinggi meliputi merekognisi dan
               mengintrepertasikan gambar (Patel et al., 2012). Pengolahan dan analisis
               gambar adalah kunci terpenting dalam CV. Pengolahan gambar dilakukan
               agar  gambar  yang  telah  diperoleh  dapat  digunakan  untuk  analisis  lebih
               lanjut yang bisa menghasilkan informasi kuantitatif yang berpengaruh pada
               penentuan keputusan. Gambar yang diperoleh, selanjutnya diproses melalui
               metode  pengolahan  gambar  seperti  segmentasi,  perubahan  ukuran  dan
               filtering  (Patel  et  al.,  2012;  Vithu  &  Moses,  2016).  Dalam  menganalisa
               gambar, analisa warna merupakan salah satu cara untuk mengolah data.

               7.  Analisis Warna

                   Warna merupakan salah satu atribut kualitas pada produk makanan.
               Tekstur, bentuk, ukuran dan warna merupakan aspek-aspek penting dalam
               penilaian  kualitas.  Aspek  lain  seperti  kilat  dan  keseragaman  juga
               memberikan  persepsi  berbeda  pada  setiap  pangan  (Hutchings,  1999).
               Warna  merupakan  hal  termudah  bagi  konsumen  untuk  mengevaluasi
               kualitas  suatu  produk  sebelum  mengkonsumsinya  (M  Markovic,  Ilic,
               Markovic,  Simonovic,  &  Kosanic.,  2013).  Konsumen  acapkali  mengaitkan
               rasa, keamanan, ketahanan, nutrisi dan kepuasan terhadap suatu produk
               pangan dengan warna. Hal ini dijelaskan oleh Kang, East, & Trujillo,, (2008)
               bahwa warna suatu bahan pangan terkait erat dengan sifat fisik, kimia dan
               sensori suatu produk. Warna juga bisa merubah persepsi rasa pada produk
               pangan (Garber, Hyatt, & Starr, 2000), karena warna merupakan indikator
               kualitas yang kuat. Karakter bahan pangan inilah yang dibaca dalam sistem
               CV untuk menganalisa kualitas secara non-destruktif.
                   Kolorimetri adalah ilmu dalam pengukuran warna secara kuantitatif. Hal
               ini  digunakan  di  dalam  industri  dan  penelitian  untuk  memberikan  angka
               kepada  warna  dan  menandakan  perbedaan  warna  pada  dua  hal  yang
               mungkin sepintas terlihat sama. Kolorimetri berbasis pada persepsi manusia
               terhadap warna. Kolorimetri menggunakan spektroskopi untuk menganalisa
               suatu warna. Warna merupakan cahaya yang terpantulkan oleh suatu objek.
               Cahaya yang terpantulkan mempunyai panjang gelombang yang berbeda-
               beda. Mata manusia mempunyai reseptor untuk tiga warna primer: merah,
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181