Page 217 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 217

UPAYA PENINGKATAN WATER RESILIENCE

                   Berdasarkan  Gambar  3  terlihat  bahwa  untuk  mencapai  water
               smart  city,  maka  water  resilience  harus  terpenuhi  dahulu,  karena
               water resilience sama dengan water smart city. Untuk mencapai water
               resilience harus melalui 5 tahapan yaitu: (1) ketersediaan supaly air
               perkotaan,  (2)  pengolahan  limbah  domestik  (grey  water),  (3)
               treatment  saluran  pengendali  banjir  perkotaan,  (4)  pengelolaan
               saluran  alami  perkotaan  (sungai,  parit,  dan  lain-lain),  dan  (5)
               pengolahan air limbah. Untuk meningkatkan  water resilience dalam
               rangka menunjang smart city kaitannya dengan water smart city dapat
               dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
               1.   Restorasi  kapasitas  saluran  drainase  alami  perkotaan,  yang
                   meliputi:
                   a.   Retention  pound  atau kolam konservasi, yaitu: kolam yang
                      dapat dibuat dengan memanfaatkan daerah-daerah dengan
                      topografi  rendah,  daerah  bekas  galian  (pasir,  tambang,
                      material lainnya) atau secara ekstra dibuat dengan menggali
                      suatu  areal  atau  bagian  tertentu  di  kawasan  permukiman,
                      pertanian, dan perkebunan. Bentuk fisik berupa embung, situ,
                      dan  lain-lain.  Fungsi  dari  retention  pound  adalah  sebagai
                      pengendali banjir dan ketersediaan air. Secara detail retention
                      pound disajikan dalam Gambar 4.













                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    201
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222