Page 215 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 215

oleh  air.  Untuk  itu  dikembangkan konsep  water smart city. Untuk
               menuju water smart city dalam rangka menunjang Smart City terdapat
               6 (enam) tahapan atau langkah yang harus dilalui yang dimodifikasi
               dari Konsep Australian Sensitive Water City, yaitu:
               1.  Terpenuhi suplai air perkotaan (Ws).
                   Suplai  air  perkotaan  diperoleh  dari  PDAM,  air  tanah  bagi
                   masyarakat  dalam  kota,  sedangkan  bagi  masyarakat  pinggiran
                   kebutuhan air bersih selain dari air tanah juga diperoleh dengan
                   air permukaan dan air hujan melalui tampungan air atap.
               2.  Pengolahan limbah perkotaan (Wc).
                   Limbah  perkotaan  yang  terdiri  dari  limbah  domestik  dan  non
                   domestik  (grey  water)  hanya  kota-kota  besar  yang  sudah
                   melakukannya yang dikelola oleh swasta, seperti kawasan Bumi
                   Derpong Damai (BSD), Alam Sutera di Tangerang Selatan, Kelapa
                   Gading di Jakarta, Delta Mas di Bekasi, dan lain-lain.
               3.  Pengelolaan drainase perkotaan (Dc).
                   Drainase perkotaan dalam hal ini adalah saluran pengendali banjir.
                   Air  hujan  yang jatuh di perkotaan ditahan dahulu jangan cepat
                   dibuang ke saluran pembuang yaitu melalui embung atau kolam
                   konservasi  (retention  pound)  yang  berfungsi  selain  untuk
                   pengendali banjir juga sebagai tandon air.
               4.  Pengelolaan saluran alami perkotaan (Dn).
                   Saluran alami perkotaan, meliputi sungai, parit, alur sungai, dan
                   lain-lain, dengan jalan memperlebar bantaran sungai di berbagai
                   tempat secara selektif di sepanjang sungai.
               5.  Recycle water (Rw).
                   Dalam  recycle  water  berupa  limbah  industri.  Limbah  industri
                   didaur ulang untuk menjadi bahan baku air pada proses industri.
               6.  Water Resilience (ketahanan air) (Wr).
                   Ketahanan air merupakan penjumlahan dari suplai air perkotaan
                   (Ws),  limbah  perkotaan  (Wc),  drainase  perkotaan  (Dc),  saluran
                   alami  perkotaan  (Dn),  dan  recycle  water  (Rw),  sehingga  dapat
                   dirumuskan menjadi: water resilience yang merupakan fungsi dari
                   Ws, Wc, Dc, Dn dan Rw), atau:

                                  Wr = f (Ws, Wc, Dc, Dn, Rw)

                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    199
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220