Page 209 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 209

intensitas tinggi tetapi durasinya pendek. Kondisi ini mengakibatkan
               banjir dan tanah longsor di perkotaan. Sebaliknya di musim kemarau
               terjadi kekeringan, sehingga paradigmanya sekarang berubah menjadi
               “kota  diasumsikan  sebagai  daerah tangkapan air hujan, dimana air
               hujan  ditahan  selama  mungkin  agar  masuk  ke  dalam tanah untuk
               mensuplai  air  tanah,  dan  baru  dilepaskan  secara  pelan-pelan  ke
               saluran pembuang”. Paradigma ini disebut water smart city.
                   Water smart city adalah suatu metode di mana sumber air dijaga
               agar  berkelanjutan  sehingga  memungkinkan  generasi  masyarakat
               perkotaan  di  masa  yang  akan  datang  dapat  memiliki  akses  untuk
               mengelola  air  di  wilayah  perkotaan  dengan  infrastruktur
               pendukungnya sehingga dapat bertahan dan berfungsi meskipun ada
               tekanan  dari  iklim  yang  lebih  ekstrem  (Hattum,  et  al.  2016).
               Pendekatan yang digunakan dalam water smart city adalah integrasi
               perencanaan kota dengan siklus air perkotaan agar supaya kegiatan
               ekonomi  dan  bisnis  dapat  berjalan  dengan  baik  sehingga
               kesejahteraan  masyarakat  perkotaan  lebih  terjamin.  Adapun
               tujuannya  adalah  untuk  meminimalkan  dampak  hidrologi
               pembangunan  perkotaan  terhadap  lingkungan  sekitar.  Konsepnya
               meliputi:  integrasi  air  hujan, air tanah, pengelolaan air limbah, dan
               pasokan air untuk mengatasi tantangan masyarakat terkait dengan
               perubahan iklim, efisiensi sumber daya dan peralihan energi, dalam
               rangka untuk meminimalkan degradasi lingkungan dan meningkatkan
               daya guna infrastruktur perkotaan. Pendekatan lainnya adalah dengan
               mengembangkan  strategi  integratif  untuk  keberlanjutan  dimensi
               ekologi,  ekonomi,  dan  sosial  budaya,  sesuai  dengan  konsep
               pembangunan yang berkelanjutan.
                   Integrasi pembangunan perkotaan dan pengelolaan air perkotaan
               yang berkelanjutan dalam pelaksanaan smart city didukung oleh water
               smart city yang merupakan perpaduan antara 3 (tiga) komponen/pilar
               utama  yang  saling  berinteraksi.  Komponen  tersebut  yaitu  (a)
               keberlanjutan ketersediaan air, (b) pengurangan dan pengolahan air
               limbah, dan (c) pengurangan dan pengolahan air permukaan.




                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    193
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214