Page 116 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 116
sekolah. Siswa SLTP Terbuka pada prinsipnya diharapkan
dapat belajar dengan bantuan seminimal mungkin dari t,>urunya.
Karena itu dalam sistem SLTP Terbuka bahan belajar mandiri
itu mcrupakan komponen yang sangat penting. Bila bahan
belajar itu terlambat datang dilokasi akan sangat sulit bagi
Kepala Sekolah untuk mengatur pelaksanaan kegiatan
pcmbelajaran. Hal tersebut hanya dapat diatasi bila Kepala
Sekolah mempunyai rasa tanggung jawab, penuh kreatif dan
mendapat dukungan dan bantuan sepenuhnya dari para guru dan
anggota masyarakat.
3. Perlu adanya koordinasi yang mantap dalam pcngelolaan SLTP
Terbuka. Karena SL TP Terbuka dikclola oleh beberapa pihak,
perlu adanya koordinasi yang baik dalam menyelenggarakan
SLTP Terbuka. Koordinasi tcrscbut selama ini telah be1jalan
dengan baik tetapi karcna pihak terkait itu masing-masing
mcmpunyai tugas-tugas lain yang juga penting, koordinasi
pcngelolaan SLTP Terbuka tidak selamanya berjalan mulus.
4. Masih ada kecenderungan dari pclaksana SLTP Tcrbuka di
tingkat sekolah untuk menambah jam bel ajar tatap muka dcngan
maksud membantu siswa dalam bclajar. Sungguhpun
kecenderungan ini mempunyai maksud baik, namun hal tersebut
mcngandung unsur-unsur yang kurang sesuai dcngan sistcm
SLTP Terbuka dan kurang sesuai dcngan prinsip belajar
mandiri. Dalam sistem SLTP Terbuka siswa diharapkan dapat
belajar dcngan bantuan sesedikit mungkin dari orang lain. Di
samping itu juga kurang sesuai dcngan kondisi siswa. Ban yak
siswa SLTP Terbuka yang mcrasa berat untuk mcnghadiri
kcgiatan tatap muka karena kesulitan biaya transp011asi. Makin
sering kcgiatan tatap muka disclenggarakan maka makin bcrat
bagi mereka.
5. Kurang lancamya pelaksanaan kegiatan pcmbelajaran SLTP
Tcrbuka di beberapa lokasi baru. Sampai tahun ajaran
1998/1999 pcnycbaran SLTP Terbuka yang dibuka oleh
Departcmcn Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 3 773 lokasi.
Di samping itu ada beberapa lokasi yang dibuka oleh Pcmcrintah
102