Page 360 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 360

Titik berat tulisan ini akan ditempatkan pada era 1980-an yakni ketika
          Universitas Terbuka (UT) diresmikan pada tahun 1984 sebagai satu-satunya
          institusi perguruan tinggi penyelenggara pendidikan jarak jauh yang sah.
          Dengan demikian,  elaborasi deskripsi  pemanfaatan teknologi  dalam  PJJ
          yang ada di tulisan ini adalah tentang pemanfaatan  beberapa piranti keras
          dan lunak yang digunakan oleh UT baik untuk kepentingan pelayanan yang
          bersifat  administratif maupun akademis.


          Korespondensi: Teknologi dan  PJJ Indonesia 1950-an
            Sejarah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Indonesia dirnulai  pada tahun
          1955, yaitu ketika Indonesia merealiasikan program belajar mengajar ba-
          gi guru sekolah dasar melalui surat menyurat atau korespondesi.  Tujuan
          program tersebut adalah untuk meningkatkan kompetensi para guru  SO
          dalam  mengajar  di  kelas.  Bahan  yang  digunakan  dalam  program  pem-
          belajaran melalui  surat-menyurat antara yang  diajar dan yang  mengajar
          adalah  kertas, pensil, dan penghapus. Materi pelajaran dan ujian dikirim
          ke  peserta  dengan  menggunakan jasa pos.  Dengan demikian,  teknologi
         dalam praktek  PJJ  pada  waktu  itu  adalah  terbatas  pada teknologi  untuk
          memproduksi bahan cetak untuk materi pelajaran maupun materi ujian.
          Meskipun  animo  peserta  program  PJJ  dengan  menggunakan  teknologi
          korespondesi ini cukup tinggi, karena kekurangan dana, program tesebut
         dihentikan.


         Radio: Teknologi dan  PJJ Indonesia 1970-an
            Pada tahun 1970-an, yakni  1973-1976,  pemerintah memperkenalkan
         radio sebagai media pengajaran berupa dua program eksperimental.  Oua
         pogram  tersebut  masing-masing  adalah  program  radio  bagi  para  murid
         SO di propinsi Yogyakarta dan para guru SO (in-service training) di propin-
         si Jawa  Tengah.  Fasilitas  berupa 2500 pesawat  radio  diberikan  pada  se-

                                        373
   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365