Page 216 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 216
observasi dan mempelajari gerakan-gerakan tertentu yang ingin dipela-
jari melalui fasilitas slow motion yang terdapat pada medium ini.
2. Keterbatasan Siaran TV
Selain memiliki sejumlah potensi, siaran televisi juga memiliki ke-
terbatasan. Siaran televisi seringkali dimanfaatkan sebagai sarana untuk
melakukan one way communicatio11. Artinya, pemirsa hanya bersikap pa-
sif dan tidak dapat memperoleh umpan batik secara langsung terhadap
informasi dan pengetahuan yang ditayangkan.
Pemanfaatan siaran televisi dengan sistem one way communication
merupakan keterbatasan yang perlu diperhatikan dalam merancang ta-
yangan siaran televisi pendidikan. Bates (1984, hal.30) mengemukakan
kelemahan siaran televisi yang bersifat searah sebagai berikut: " ... broad-
casts are ephemeral, can not be reviewed, are unninterruptable, and are
presemed at the same pace for all students. "
Tayangan program melalui televisi biasanya dilakukan dalam kecepat-
an penyajian yang sama. Siswa atau pemirsa tidak dapat mencermati
infonnasi tertentu yang ingin dipelajari. Jika diaplikasikan untuk keperlu-
an pendidikan, tayangan yang bersifat one way communication agak
menyulitkan mahasiswa dalam mempelajari informasi dan ilmu penge-
tahuan (Bates, 1983). Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan menyedia-
kan tayangan interaktif bagi pemirsa. Interaksi antara penyaji (presenter)
dalam program TV dengan pemirsa dapat dilakukan dengan mengguna-
kan saluran telepon. Dengan fasilitas interaktif ini siswa dapat memper-
oleh informasi dan pengetahun yang lebih rinci yang disampaikan oleh
penyaji. Jonassen (1996) berpendapat bahwa siaran TV open broadcast
dapat dibuat menjadi interaktif jika dilengkapi dengan fasilitas berupa
sistem audio - 1•ideo return circuit.
217