Page 170 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 170
tugas lain yang juga penting, koordinasi pengelolaan SLTP Terbuka
tidak selamanya berjalan mulus.
4. Masih ada kecenderungan dari pelaksana SLTP Terbuka di ting-
kat sekolah untuk menambah jam belajar tatap muka dengan
maksud membantu siswa dalam belajar. Sungguhpun kecenderung-
an ini mempunyai maksud baik, namun hal tersebut mengandung un-
sur-unsur yang kurang sesuai dengan sistem SLTP Terbuka dan kurang
sesuai dengan prinsip belajar mandiri. Dalam sistem SLTP Terbuka
siswa diharapkan dapat belajar dengan bantuan sesedikit mungkin da-
ri orang lain. Di samping itu juga kurang sesuai dengan kondisi siswa.
Banyak siswa SLTP Terbuka yang merasa berat untuk menghadiri
kegiatan tatap muka karena kesulitan biaya transportasi. Makin sering
kegiatan tatap muka diselenggarakan maka makin berat bagi mereka.
5. Kurang lancarnya pelaksanaan kegiatan pembelajaran SLTP
Terbuka di beberapa lokasi baru. Sampai tahun ajaran 1998/1999
penyebaran SLTP Terbuka yang dibuka oleh Departemen Pendidikan
~·dan Kebudayaan sebanyak 3773 lokasi. Di samping itu ada beberapa
lokasi yang dibuka oleh Pemerintah Daerah, seperti di DKI Jakarta.
Hal tersebut tentu saja merupakan kenyataan yang sangat menggembi-
rakan, karena hal itu memberikan pertanda bahwa SLTP Terbuka te-
lah dapat diterirna oleh masyarakat. Namun demikian penyebaran itu
perlu didahului dengan persiapan yang matang yang meliputi antara
lain studi kelayakan lokasi, orientasi bagi pengelola, persiapan ruang-
an dan fasilitasnya, dan penyediaan bahan bela jar yang cukup bagi sis-
wa. Bila hal tersebut tidak dipenuhi, SLTP Terbuka baru itu tidak akan
berjalan seperti yang diharapkan.
6. SLTP Terbuka bukanlah SLTP biasa, tetapi suatu sistem pendidik-
an jarak jauh yang memerlukan perlakuan dan penanganan
tersendiri. Dengan sistem ini kita berurusan dengan anak-anak lulus-
169