Page 118 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 118
Paket A melalui jalur pendidikan nonformal. Pada tingkat sekolah me-
nengah, pada tahun 1979/80 dibuka 5 buah SMP Terbuka Perintisan di
Lampung Selatan, Cirebon, Tegal, Jember dan Lombok Barat. Demikian
pula terdapat program belajar Paket B yang setara dengan SMP sedang-
kan Paket C yang direncanakan setara dengan Sekolah Menengah Ting-
kat Atas. Dan pada akhirnya pada tahun 1984 secara resmi didirikan
Universitas Terbuka.
5. Keberhasilan Kuantitas Program INPRES SO
Seperti yang telah diuraikan di de pan pada akhir PELITA I telah dimu-
lai pelaksanaan pembangunan SD melalui program INPRES SD. Tabel 2
menunjukkan perkembangan INPRES SD sampai akhir PELITA Ill. Se-
perti yang telah dijelaskan keberhasilan program INPRES SD telah
menghasilkan antara lain pengakuan UNESCO mengenai Wajib Belajar 6
tahun yang dicapai Indonesia pada tahun 1984. Sungguhpun tidak mung-
kin tercapai angka partisipasi murni 100%, namun usaha yang dilaksana-
kan Indonesia patut dihargai mengingat keadaan geografis yang sulit. Peng-
akuan dunia terhadap sukses Indonesia tersebut dinyatakan dengan Bin-
tang Aviciena yang diberikan UNESCO kepada Presiden Republik Indo-
nesia. Keberhasilan kuantitatif program INPRES SD mendesak ke atas
yaitu tuntutan untuk menyediakan pendidikan pada tingkat berikutnya. De-
mikian pula seterusnya sampai kepada pendidikan tinggi.
6. Ketertinggalan Pembangunan Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi di Indonesia memang baru dikenal pada tahun 20-an
dengan didirikannya Perguruan Tinggi Teknik Bandung (THS Bandung) yang
kemudian diikuti oleh Pendidikan Tinggi Kedokteran, Pendidikan Tinggi
Hukum, Pendidikan Tinggi Pertanian dan Pendidikan Tinggi Sastra dan
Filsafat. Pada masa kolonial terdapat keterbatasan untuk memperoleh
112