Page 113 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 113
manusianya. Thntutan human development mulai berkembang, perhatian
mulai diarahkan kepada kebutuhan dasar manusia terutama pendidikan
dan kesehatan. Pada saat yang bersamaan para pemikir pembangunan di
Indonesia saat itu sedang giat-giatnya memasyarakatkan konsep aksele-
rasi pembangunan nasional. Dipacu oleh keinginan untuk meningkatkan
taraf kesejahteraan bangsa, maka terdapat keinginan untuk memperce-
pat pembangunan terutama pembangunan manusianya. Pada masa itu ber-
kembanglah strategi pembangunan nasional yang dikenal sebagai Trilogi
Pembangunan dengan enam jalur pemerataan (equity). Salah satu jalur
pemerataan itu ialah kesempatan yang sebesar-besarnya untuk memper-
oleh pendidikan sesuai dengan amanat UUD 1945. Pada saat bersamaan
Indonesia ketiban rejeki (windfall money) akibat naiknya harga minyak
dunia. Seperti kita ketahui pada tahun 1973 harga minyak dunia melonjak
dari 2,93 dollar per barrel menjadi 10,80 dollar per barrel dan harga ter-
sebut terus-menerus naik sehingga Indonesia memperoleh surplus dana
untuk pembangunannya. Pada tahun terakhir REPELITA I dilancarkan-
lah program INPRES Pembangunan Sekolah Dasar atau INPRES SD.
Maksud program JNPRES SD itu ialah untuk mempercepat pendidikan
sekolah dasar bagi semua anak Indonesia. Tabel 2 dan 3 menunjukkan
perkembangan INPRES SD sampai akhir REPELITA III yang telah
memacu jumlah siswa sekolah dasar dengan angka partisipasi dari 64%
pada tahun 1969 menjadi 99,5 %.
Akselerasi pembangunan fisik tersebut tentunya meminta berbagai
tuntutan di dalam peningkatan mutu pendidikan. Kunci utama di dalam
peningkatan mutu ialah mutu. Oleh sebab itu lahirlah berbagai inovasi
untuk meningkatkan mutu guru SD yang kebanyakan belum qualified.
Lahirlah berbagai inovasi pendidikan melalui teknologi pendidikan serta
berbagai usaha Jainnya untuk mempercepat atau menyerasikan pertum-
buhan kuantitatif dengan peningkatan kualitatif pendidikan.
107