Page 261 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 261
7. Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas 2045
Data mahasiswa UT tahun 2019 sebesar 312.656 mahasiswa
mengindikasikan bahwa SPJJ mampu meningkatkan daya
tampung lebih dari 10 kali lipat sistem tatap muka yang rata-
rata hanya mampu menampung sekitar 30 ribu mahasiswa.
Namun demikian, SPJJ yang dilakukan UT tetap belum
mampu memberikan layanan pendidikan yang merata kepada
seluruh warga negara yang berhak atas layanan pendidikan
dari Pemerintah. Disamping itu, SPJJ belum menjamin dan
memfasilitasi penggunaan ilmu pengetahuan dan informasi
secara terbuka sehingga dapat diakses dan dimanfaatkan oleh
siapa saja tanpa harus menjadi mahasiswa pada perguruan
tinggi yang menghasilkannya. Dengan kata lain, SPJJ belum
sepenuhnya dapat memfasilitasi implementasi filosofi bahwa
‘knowledge and education are public good’ dan ‘everyone has
the right to knowledge and education’.
Gagasan global akan keterbukaan akses terhadap ilmu
pengetahuan dan pendidikan telah mulai masuk ke Indonesia.
Sejak fenomena MIT opencourseware pada awal tahun
2000-an, banyak institutsi pendidikan khususnya perguruan-
perguruan tinggi besar mulai mengembangkan berbagai
materi pembelajaran dan mengunggahnya ke website mereka.
Materi-materi pembelajaran tersebut menjadi terbuka bagi
siapa saja. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di awal tahun
2000-an juga meluncurkan program hibah kepada dosen-
dosen untuk mengembangkan materi digital dan hasilnya di-
share sebagai milik bersama. Namun, walaupun diiunggah
secara terbuka, materi-materi tersebut tidak secara eksplisit
disebutkan sebagai open content dengan lisensi terbuka. Pada
praktiknya, inilah awal open movement pada dunia pendidikan
tinggi di Indonesia.
Kemudian, seiring dengan semakin populernya e-learning serta
massive open online learning (MOOCs), beberapa perguruan
259