Page 266 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 266

Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas


                 studi  yang  diikutinya.  Diisamping  itu,  masyarakat  umum
                 yang  tidak  berada  dalam  lingkungan  perguruan  tinggi  juga
                 diberi  kesempatan  untuk  ‘belajar’  dan  memanfaatkan  ilmu
                 pengetahuan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi karena di-
                 release  sebagai  open  educational  resources  (OERs)  ataupun
                 sebagai MOOCs. Dengan demikian, investasi dana publik yang
                 dilakukan melalui pendanaan perguruan tinggi akan memberi
                 manfaat pula kepada masyarakat luas.


                 Dalam  Sistem  Pendidikan  Tinggi  Terbuka  (SPTT)  tersebut,
                 Pemerintah  tetap  menjamin  kualitas  pendidikan  yang
                 diselenggarakan melalui suatu lembaga semacam konsorsium,
                 yang  dapat  merupakan  peningkatan  SPADA  yang  telah  ada
                 sekarang.  Lembaga  ini  tentu  dapat  pula  berupa  lembaga
                 independen  baru  seperti  Institute  Cyber  Education  (ICE)
                 yang  dibentuk  Kemenristekdikti  pada  2019  yang  lalu,  atau
                 suatu lembaga baru sama sekali. Seluruh PT yang ada akan
                 mengisi kebutuhan akses pendidikan dalam suatu SPTT yang
                 terpadu. SPTT Terpadu sekaligus akan menjangkau masyarakat
                 umum (disamping yang berstatus sebagai mahasiswa) untuk
                 mendapatkan  layanan  pendidikan  tinggi.  Hal  ini  secara
                 langsung  merupakan  penunaian  amanat  UUD  1945  dan
                 sila  ke  lima  Pancasila.  Jika  sistem  pendidikan  yang  terbuka
                 terpadu seperti ini dapat diimplementasikan, maka kita dapat
                 merealisasikan  ungkapan  bijak  Ki  Hadjar  Dewantara,  Bapak
                 pendidikan di Indonesia, tentang pendidikan yang seharusnya:



                                “Setiap orang menjadi guru,
                               setiap rumah menjadi sekolah”












                                          264
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271