Page 211 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 211
('akrmmla Pendidika11 2
tetapi juga bagaimana menanamkan moral dan etika sehingga
pada akhirnya anak didik (lulusan) mampu dan berkeyakinan
bahwa ia dapat menjawab tantangan global.
Buku-buku atau artikel seperti Problem-Based Learning
(Bridges, 1992); In Search of the Vu1ual Class (Tiffin and
Rajasingham, 1995). Perceiving. Behaving and Becoming
(Freiberg, 1999). Developing Attitude Toward Learning (Mager,
1968): dan Accelerated Learning for 21 51 Century (Rose and
Nicholl, 1997) adalah beberapa contoh betapa ahli-ahli pendidikan
memang peduli untuk membantu menyiapkan anak didik (lulusan)
agar mampu berkompetisi secara globaL
Di Indonesia. para ahli pendidikan (dan pemerintah,
tentunya) juga telah berperan besar dalam upaya meningkatkan
SDM yang berkualitas. Lembaga seperti BAN (Badan Akreditasi
Nasional) yang berurusan dengan kualitas pendidikan telah
dibentuk dan bahkan konsep reformasi pendidikan juga telah
dicanangkan. Dengan konsep ini maka JUmlah sekolah dan
perguruan tinggi semakin bertambah karena ada dorongan untuk
melibatkan masyarakat dalam pembangunan pendidikan. Dengan
demikian pemerataan kesempatan belajar dan sekaligus juga
pemerataan kualitas pendidikan relatif lebih merata di pelosok
tanah air. Jalal dan Supriadi (2001) Ieiah membahas panjang
Iebar bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia dapat
ditingkatkan agar mampu menjawab tatangan global sekarang ini.
Kelompok kerja juga dibentuk untuk membahas masalah yang
berkaitan dengan: terbatasnya kemampuan dan komitmen
masyarakat terhadap pendid1kan. lemahnya kemampuan sistem
pendidikan nasional, desentralisasi pendidikan, relevansi pendi-
dikan dengan kebutuhan masyarakat, akuntabilitas pendidikan.
Bukan itu saja, Rancangan Undang-Undang dan
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan (untuk
menggantikan Undang-Undang Pendidikan yang lama) juga kini
195