Page 101 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 101
88 Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik
Tabel 4. Pembagian Kelas Variabel lulusan SMA/SMK
Indonesia Barat Indonesia Tengah Indonesia Timur
Kode Kelas Kode Kelas Kode Kelas
IB 1 Sedikit IT 1 Sedikit ITM 1 Rendah
IB 2 Sedang IT 2 Sedang ITM 2 Sedang
IB 3 Banyak IT 3 Banyak ITM 3 Tinggi
Dengan diketahuinya secara visual tingkat sebaran lulusan SMA/SMK
sederajat yang potensial untuk dijaring UT dan tingkat mahasiswa Non
Pendas yang sudah terjaring oleh UT maka dapat ditentukan strategi yang
paling tepat untuk sosialisasi dan promosi.
Setelah diketahui pembagian kelas antara variabel Tingkat Kelulusan
SMA/SMK Sederajat dan Jumlah mahasiswa aktif UT, maka dilakukan
overlay diantara dua variabel tersebut, seperti yang terlihat dalam Tabel 5
berikut.
Tabel 5. Komposisi Pembagian Prioritas Kebijakan
Jumlah Lulusan SMA/SMK Sederajat Jumlah Mahasiswa UT
Kode Kelas Kode Kelas
J1 Sedikit K1 Rendah
J2 Sedang K2 Sedang
J3 Banyak K3 Tinggi
Untuk mengkonfirmasi hasil analisis dalam penentuan prioritas lokasi
unggulan maka kami menggunakan FGD. Hal ini dimaksudkan untuk
meminimalkan bias yang mungkin terjadi dalam kuesioner. Dalam
pelaksanaan FGD ini ditentukan responden sebagai berikut.
1. Mahasiswa aktif UT (Non Pendas).
2. Lulusan SMA.
3. Perwakilan Kepala UPBJJ berdasarkan wilayah:
4. Indonesia Barat: Kepala UPBJJ Jakarta.
5. Indonesia Tengah : Kepala UPBJJ Makasar.
6. Indonesia Timur : Kepala UPBJJ Kupang.