Page 71 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 71
Womanpreneur di Indonesia
Helmiatin
PENDAHULUAN
Bila berbicara mengenai kewirausahaan yang pertama terlintas dalam
benak sebagian orang adalah usaha mandiri tanpa bergantung pada pihak
lain. Lalu seorang usahawan atau entrepreneur diidentikkan dengan seorang
bisnisman yang sukses dan memiliki jiwa ulet dan rasa percaya diri tinggi
dalam menjalankan usahanya. Kewirausahaan dan wirausaha merupakan
satu istilah yang sangat penting akhir-akhir ini. Sepertinya baru saat ini
banyak pihak yang menyadari peran entrepreneur di dunia kerja. Bila kita
mengingat pada masa lalu ketika untuk menjadi seorang wirausaha belum
menjadi pilihan yang populer bagi lulusan sarjana atau sekolah menengah.
Menjadi karyawan baik sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) seakan masih
melekat dalam benak mereka karena menjanjikan keamanan dan kerja dan
kepastian pensiun. Bahkan mata kuliah kewirausahaan dirasakan hanya
sebagai “pelengkap” di dalam perkuliahan. Karena hanya mempelajari teori
tanpa ada praktek nyata bagaimana caranya untuk memahami
kewirausahaan itu.
Baru ketika Ciputra, seorang pengusaha sukses memiliki ambisi untuk
menularkan jiwa bisnisnya ke masyarakat Indonesia, istilah entrepreneurship
atau kewirausahaan menjadi lebih dikenal. Seorang enterpreneur bukanlah
seorang “pengusaha biasa”. Wirausahawan adalah seorang yang
mengupayakan dirinya menjadi pengusaha yang mandiri, yang merintis usaha
bisnisnya dari bawah (Marzuki, 2011). Sebagai negara dengan jumlah
penduduk besar, Indonesia masih sedikit memiliki entrepreneur. Untuk itulah,
Ciputra masih memiliki ambisi untuk menularkan jiwa wirausaha dari Sabang
hingga Merauke.
Ketika topik tentang entrepreneurship menjadi satu hal yang banyak
diangkat di berbagai media, keberadaan womenpreneur menjadi satu hal
yang berbeda. Berbeda dalam arti masih belum banyak orang yang menyadari
keberadaannya di Indonesia. Bila berbicara tentang pengusaha wanita
jumlahnya akan lebih sedikit lagi. Karena dunia usaha kerap bersinggungan
dengan hal-hal yang ‘keras’ seperti persaingan dan dibutuhkan mental kuat,