Page 14 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 14

Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas   3


               mulai  beralih  dari  mengonsumsi  buah  dan  sayuran  segar  menjadi  lebih
               banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak.
               Perubahan pola makan itu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
               gangguan kesehatan pada masyarakat kota. Shetty et al. (2011) menyatakan
               bahwa  terjadi  peningkatan  kasus  obesitas  di  kalangan  masyarakat  kota  di
               negara  berpenghasilan  rendah  dan  menengah.  Hasil  Survey  Demografi
               Kesehatan Indonesia (Kementerian Kesehatan RI, 2013)  juga menyebutkan
               bahwa masalah obesitas cenderung lebih tinggi pada penduduk yang tinggal
               di  perkotaan,  berpendidikan  lebih  tinggi,  dan  pada  kelompok  status
               ekonomi yang tertinggi. Hasil Penelitian diatas didukung oleh Sartika (2011),
               obesitas tidak hanya mengenai orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak.
               Kasus kecenderungan obesitas terjadi pada anak yang berasal dari keluarga
               yang  berpendapatan  tinggi  sebesar  55,9%  dan  25%  keluarga  dari  tingkat
               pendapatan rendah.

               Obesitas  tidak  hanya  dipengaruhi  oleh  pola  konsumsi,  tetapi  juga  oleh
               perilaku  sedentari  atau  kurang  gerak.  Perilaku  sedentari  adalah  kebiasaan
               dalam kehidupan seseorang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik atau
               tidak  banyak  melakukan  gerakan.  Perilaku  ini  cenderung  dimiliki  oleh
               masyarakat kota yang banyak difasilitas oleh berbagai kemudahan. Adanya
               perilaku  ini  secara  tidak  langsung  juga  memberikan  kontribusi  terhadap
               peningkatan  penyakit  degeneratif  dan  metabolik.  Kondisi  ini  bisa
               menyebabkan penurunan produktivitas kerja di masyarakat.

               Selain  berpengaruh  terhadap  perubahan  gaya  hidup  di  masyarakat
               perkotaan,  urbanisasi  juga  berdampak  pada  perubahan  lingkungan.
               Penelitian  oleh  Hossain  tahun  2014  menegaskan  bahwa  urbanisasi  yang
               cepat  (diperkirakan  6%)  berdampak  pada  perluasan  industrialisasi,
               peningkatan  pendapatan  dan  peningkatan  penyakit  tidak  menular.
               Urbanisasi  juga  dapat  menimbulkan  kemiskinan  kota  yang  akhirnya
               memberikan  konsekuensi  terhadap  pola  kehidupan  perkotaan  yang  jelek
               seperti pemukiman kumuh dan kualitas lingkungan yang rendah.

               Meningkatnya  populasi  urban  ikut  menyebabkan  meningkatnya  polusi.
               Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi urban terbesar di
               kawasan Asia Timur dan Pasifik. Pada tahun 2010, tercatat 49,8% penduduk
               Indonesia  bermukim  di  wilayah  perkotaan  (Direktorat  Pangan  dan
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19