Page 12 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 12

Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas   1


                   Peran Matematika, Sains, dan Teknologi
                   dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan
                       (Urban Lifestyle) yang Berkualitas

                                         Tim Editor

               Masyarakat  yang  hidup  di  perkotaan  merupakan  populasi  yang  semakin
               bertambah  persentasenya  di  berbagai  penjuru  dunia.  Sejak  tahun  2007,
               lebih dari lima puluh persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Masalah
               urbanisasi muncul karena peningkatan jumlah penduduk, terutama di desa
               yang tidak diimbangi perluasan lapangan kerja. Hal ini menimbulkan dampak
               adanya  kepadatan  penduduk  yang  berimplikasi  kepada  berbagai  masalah
               lainnya (Ahmadi, 2003). Proses ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.
               Diperkirakan  persentase  itu  akan  meningkat  menjadi  tujuh  puluh  persen
               pada tahun 2030 (UN, 2013).

               Orang  memilih  tinggal  di  kota  untuk  mendapatkan  kehidupan  yang  lebih
               baik. Menurut Ageev & Ageeva (2015), orang berpindah dari desa ke kota
               untuk  mendapatkan  pendidikan,  pekerjaan  dan  fasilitas  yang  lebih  baik.
               Sebagai contoh, di kota banyak tersedia berbagai jenis pekerjaan, sedangkan
               di desa umumnya orang hanya bisa mencari nafkah dengan bertani. Desa
               dan  kota  adalah  dua  komponen  wilayah  dan  salah  satu  perbedaan
               mendasarnya  terlihat  dari  perbedaan  kepadatan  penduduk  dan  mata
               pencaharian.  Desa  memiliki  kepadatan  yang  relatif  lebih  rendah
               dibandingkan  kota  dengan  mayoritas  penduduk  desa  berada  di  sektor
               ekonomi primer bidang agraris, sedangkan kota merupakan pusat kegiatan
               sektor  ekonomi  sekunder  yang  meliputi  bidang  industri  serta  bidang
               pelayanan jasa (Archigreen, n.d.).

               Keinginan  untuk  mendapatkan  kehidupan  yang  lebih  baik  memerlukan
               pemahaman tentang gaya hidup. Gaya hidup mempengaruhi pola konsumsi
               dan pola penularan penyakit (Hush-Ashmore, 1992; Shetty, Schmidhuber, &
               United Nations, 2011). Gaya hidup juga mempengaruhi cara manusia dalam
               mengelola sumber daya alam (Lepanen, Neuvonen, Ritola, Ahola, Hirvonen,
               Hyötyläinen,  Kaskinen,  Kauppinen,  Kuittinen,  Kärki,  Lettenmeier,  and
               Mokka,    2012).  Karena  itu,  gaya  hidup  masyarakat  adalah  faktor  penting
               yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat perkotaan.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17