Page 352 - Universitas Terbuka di Era Informasi
P. 352
4. Kolom 4 dituliskan jenis OER dalam bentuk video, audio, power point
(dalam adobe reader), artikel (dalam adobe reader), gambar, dan lain-
lain.
5. Kolom 5 dituliskan nama penulis naskah OER (apabila ada).
6. Kolom 6 dituliskan waktu saat mengunduh OER tersebut.
7. Kolom 7 dituliskan tentang hal-hal yang perlu dijelaskan terkait dengan
materi yang disisipkan, misalkan apabila jenis tambahan materi
berupa audio/video, dijelaskan durasi/waktu penayangannya; bentuk
power point (dalam adobe reader) dijelaskan jumlah slide; bentuk
artikel dijelaskan jumlah halaman, serta bahasa yang digunakan.
Langkah selanjutnya adalah penentuan OER yang akan disisipkan ke
dalam materi digital BMP. Penambahan pengayaan materi ditujukan
untuk memperjelas atau memvisualisasikan suatu materi. Karena hal
tersebut, sejumlah OER yang sudah diiidentifikasi kemudian dipilih ulang
berdasarkan relevansi materi, durasi/waktu tayang dari suatu video
OER, dan kompatibilitas dengan tablet itu sendiri. Hal ini sejalan dengan
pendapat Riyana (2003) bahwa durasi video pembelajaran yang terlalu
lama menimbulkan kelelahan pada pembaca dan memberi efek jenuh.
Selain itu, OER dalam bentuk video berbahasa Inggris perlu disediakan
terjemahannya untuk menghindari ketidakmengertian para pembelajar.
Lebih jauh, OER dalam bentuk artikel/power point/teks tidak ditambahkan
ke dalam materi karena menyebabkan pembaca merasa jenuh. Pengayaan
materi dalam bentuk ini cukup dituliskan sumber/lamannya dengan
maksud apabila pengguna tablet memerlukannya, pembelajar dapat
mengunduh sendiri. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Rahayu
dkk (2012), OER yang membantu pemahaman siswa dalam belajar dan
menarik adalah dalam bentuk video.
b. Tahap Kedua: Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Tablet
Setelah tersedia BMP digital dan sekumpulan OER terpilih sebagai
materi utama, dilakukan pengintegrasian OER ke dalam BMP digital
dengan menggunakan ExeLearning. Exe Learning editor XHTML adalah
342