Page 66 - Cakrawala Pendidikan
P. 66
Joko Punuanto
Menyeimbangkan Penawaran Dan Permintaan Tenaga
Kerja
Berdasarkan data yang disajikan oleh Prijono, nampak bahwa
terdapat ketidakseimbangan yang cukup ekstrim, baik dari sisi
penawaran maupun permintaan, antara berbagai disiplin ilmu.
Keseimbangan penawaran dan permintaan ini dalam jangka
pendek dapat dicapai dengan menggunakan mekanisme pasar,
terutama untuk lembaga-lembaga swasta. Artmya, lembaga-
lembaga tersebut akan menambah atau mengurangi program
stud1nya berdasarkan permmtaan pasar. Namun, hal ini lebih sulit
dilakukan oleh lembaga-lembaga pend1dikan milik negara. sebab
lembaga-lembaga pendidikan milik negara memilikt misi yang
berbeda. Mekantsrne pasar kurang mampu digunakan untuk
memprediksi kebutuhan Jangka panJang dan dalam skala global.
Oleh sebab itu dalam menentukan kebijakan dibidang pend1dikan.
negara (pemerintah) tidak dapat semata-mata menggunakan
mekanisme pasar sebagai bahan pertimbangan utama. Kebijakan
pendidikan terkait erat dengan kebutuhan SDM jangka panjang dan
strategi pembangunan nasional, sehingga pengkajian atas faktor-
faktor yang terkait dengan pendidikan perlu dilakukan.
Hal lain yang berkaitan dengan kesenjangan penawaran dan
permintaan adalah faktor geografis dan demografis Indonesia yang
cukup beragam. UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemenntahan
Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 Tentang Penmbangan
Keuangan Pusat dan Daerah walaupun masih banyak kritikan,
namun telah memberikan landasan yang lebih besar bagi daerah
untuk melakukan otonomi, termasuk otonomi dalam mengelola
pendidikan.
Otonomi yang lebih luas ini akan memberikan keleluasaan pada
daerah untuk mengembangkan "core competence" daerahnya
yang diwujudkan dengan membuka program studi-program studi
yang berkaitan langsung dengan kondist daerahnya. Misalnya
lembaga-lembaga pendidikan di Maluku diarahkan agar mereka
memiliki kompetenst yang tinggi dalam pengelolaan kelautan, lalu
di Kalimantan berusaha untuk mengembangkan kompetensi di
bidang kehutanan dan sebagainya. Jika dijumlahkan secara
nasional maka akan terbentuk one village one product. Konsep im
54