Page 224 - Cakrawala Pendidikan
P. 224

Nuraini Soleiman

        pe/ayanan  mahasiswa  yang  efektif dan  pemanfaatan  sumberdaya
         secara  efisien.  Jika  sistem  ini  dianalogikan  dengan  proses
         produksi,  maka  keluaran  (output)  dari  kerja  sistem  adalah  bahan
        ajar dan pelayanan pad a mahasiswa, dengan sumberdaya sebagai
         bahan  bakar  untuk  memproduksi  keluaran.  Dengan  demikian
        sistem  baru  dianggap  baik  jika  outputnya  baik  dan  penggunaan
         sumberdaya dilakukan secara efisien.

         Sebagai  PTJJ,  UT  juga  mengacu  pada  komponen  sistem  yang
        sama seperti yang  diberikan pada gambar 1,  dengan output bah an
         ajar dan  pelayanan  pada  mahasiswa.  Pelayanan  pada  mahasiswa
         mencakup  proses  belajar  dan  evaluasi  hasil  balajar.  Untuk
         menghasilkan  output  yang  baik  maka  efisiensi  terhadap
         penggunaan  sumberdaya  menjadi  pertimbangan  UT.  Hal  ini
         tercermin  pada  bentuk  organisasi  dan  sistem  penyelenggaraan
         yang dilaksanakan UT.

         Sistem  penyelenggaraan  pendidikan  di  UT  dibentuk  dengan
         mengacu pada tiga hal, yaitu pertama sentralisasi dari fungsi-fungsi
         kerja  tertentu,  sehingga  dalam  organisasinya  terdapat  unit
         pelaksana  teknis  (UPT)  dengan  fungsi  sebagai  pendukung
         kegiatan akademis.

         Kedua,  UT  menggunakan  sistem  desentralisasi  dari  pelayanan
         akademiknya pada 31  Unit Pelayanan  Belajar Jarak Jauh  (UPBJJ)
         di  kota-kota  besar  di  Indonesia.  Mengingat wilayah  jangkauan  UT
         sangat  luas,  keberadaan  UPBJJ  merupakan  salah  satu  jaringan
         kerja  yang  harus dimiliki  UT  untuk dapat mendukung  kegiatannya.
         Di  samping  sebagai  unit  penunjang  dalam  pelaksanaan  kegiatan
         akademik  pada  wilayahnya,  maksud  lain  yang  terkandung  dalam
         pembentukan 31  UPBJJ adalah sebagai wakil UT dalam hubungan
         dengan  universitas pembina.  Ketiga,  kemitraan  dengan  Perguruan
         Tinggi  Negeri  (PTN)  yang  disebut universitas  pembina.  Eksistensi
         dari universitas pembina dalam tubuh sistem UT adalah bagian dari
         efisiensi  penggunaan  sumberdaya  secara  nasional.  Dengan
         berfungsinya  jaringan  kerja  m1,   UT  tidak  perlu  memiliki
         sumberdayanya  sendiri  dalam  melaksanakan  kegiatan  akademik.
         Bahan  ajar,  tutorial,  dan  bahan  ujian,  dapat  dikoordinasikan



         214
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229