Page 83 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 83

Yunus dan Pannen,  Pengembangan Bahan Ajar ....



                Mengingat  karakteristiknya  yang  khas,  pengembangan
         bahan  ajar  PT JJ  seperti  UT  umumnya  ditangani  oleh  suatu  tim
         yang  berasal dari dalam dan luar institusi.  Tim terdiri dari manajer
         mata  kuliah,  ahli  materi,  ahli  pembelajaran,  ahli  media,  ahli
         bahasa,  dan  pemroses  (penyunting,  pemeriksa,  penata  letak,
         dsb.)  yang  membantu  penanganan  bahan  ajar  ini  hingga  siap
         cetak  atau  produksi.   Pengembangan  oleh  tim  dikarenakan
         banyaknya  keahlian  yang  diperlukan  dan  rumitnya  pekerjaan,
         yang  tidak  mungkin  dapat  dimiliki  atau  ditangani oleh  satu  orang
         saja.  Di  samping  itu,  karena  perbaikan  dan  pencetakan  ulang
         bahan ajar memerlukan waktu dan  biaya  yang  tidak sedikit,  maka
         penanganan  oleh  tim  diharapkan  menjadikan  bahan  ajar  itu
         terhindar dari berbagai kesalahan atau kekurangan.
                Hal yang menjadi tantangan dalam pengembangan bahan
         ajar PT JJ yang  berkualitas adalah sebagai berikut.
         1.  Keberadaan  acuan  standar,  baik  yang  terkait  dengan  model
            atau  tata  pengembangan  bahan  ajar mulai  dari  perencanaan
            hingga  pemrosesan  akhir.  Mungkin  tidak  sulit  menghasilkan
            pedoman  pengembangan  bahan  ajar,  tetapi  menciptakan
            model  bahan  ajar  seperti  yang  dikehendaki  dengan  segala
            karakteristik dan atributnya, ternyata tidak mudah.
         2.  Ketersediaan   sumber   daya   manusia   yang   memiliki
            kemampuan  standar dalam  pengembangan  bahan  ajar,  baik
            sebagai  penulis,  penelaah,  penyunting,  maupun  pemroses.
            Tidak  sedikit yang  ahli  dalam  hal  materi,  tetapi  tidak terbiasa
            untuk  menu lis,  apalagi  menu lis  bahan  ajar  PT JJ.  Ada  pula
            yang   terbiasa  menulis,  tetapi  kecakapan  dan  kreativitas
            pengolahan  materi  ajar  dan  penyajiannya  sangat  lemah.
            Memang,  pelatihan  merupakan  upaya  yang  dapat  ditempuh
            untuk  mengatasi  hal  itu.  Tetapi  upaya  tersebut  hanya
            sebagai  langkah  awal.   Kerap  ditemukan  bahan  ajar  yang




         70
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88