Page 381 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 381

PENDIDIKAN TINGGI JARAK  JAUH


        membentuk kepribadian  yang  tahan banting,  tidak manja dan mau
        bekerja keras.


        A.  Belajar dan Motivasi

               Menurut Logan  &  Ferraro  (1978),  kapasitas  untuk belajar
        atau  untuk memperbaiki  perilaku  demi  masa depan  sebagai  hasil
        pengalaman  yang  lalu  adalah  satu  dari  sifat-sifat  yang
        mencengangkan  dan  membingungkan  yang  ada  pada  makhluk
        hidup.  Namun  demikian.  pengertian  belajar sebagai  suatu  proses
        hipotetis  yang  diperoleh  dari  praktek  dan  tercermin  dalam
        perubahan  kinerja/usaha  yang  tetap,  tampaknya  dapat  diterima
        karena  pemahaman  orang  secara  umum  memang  demikian.
        Sementara  itu,  motivasi  didefinisikan  sebagai  keadaan  hipotetis
        yang dihasilkan dari keadaan  yang  tidak menyenangkan atau  dari
        suatu  rangsangan  dan  tercermin  dalam  suatu  efek  sesaat  pada
        kinerja.
               Tampaknya  ada  beberapa hal  yang  membedakan  belajar
        dengan motivasi.  Belajar menunjukkan proses-proses yang saling
        berhubungan.  sedangkan  motivasi  merefleksikan  hal-hal  yang
        tidak  berkaitan.  Belajar  bergantung  pada  keadaan,  sedang
        motivasi  tidak  bergantung  pada  keadaan.  Belajar  adalah  proses
        yang  terjadi  secara  bertahap,  sedangkan  mot1vasi  dapat berubah
        dengan  cepatnya.  Belajar  biasanya  permanen.  sedangkan
        motivasi  tidak.  Akan  tetapi,  tentu  saja  tidak  semua  ahli  psikologi
        setuju  dengan  batasan-batasan  di  atas.  Bahkan  Logan  &  Ferraro
        (1978)  menyatakan  bahwa  kedua  konsep  ini  sebetulnya  dapat
        dilihat  sebagai  dua  hal  yang  saling  berkaitan.  Memang
        memisahkan  keduanya  bukanlah  perlakuan  yang  "adil".  Dalam
        banyak situasi.  belajar dan  motivasi harus diterima sebagai suatu
        interaksi  yang  dinamis  Sebenarnya  belajar  dan  motivasi  dapat
        dilihat  sebagai  suatu  hubungan  sebab-akibat.  Slavin  (  1991)




                                                                373
   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386