Page 150 - 22 Tahun 1984-2006 Perkembangan Universitas Terbuka: Perjalanan Mencari Jati Diri Menuju PTJJ Ungulan (Buku I)
P. 150

sebagai  media  suplemen.  Selain  itu,  ketergantungan  terhadap

                                             stasiun  penyiaran  yang  dihadapi  oleh  sebagian  besar  institusi
                                             PJJ  juga  menyebabkan  pemanfaatan  media  televisi  ini  terbatas

                                             sebagai  media  suplemen.  Kondisi  seperti  ini  juga  dialami  oleh
                                             UT. Pemanfaatan media ini oleh UT mendapat porsi yang sangat

                                             kecil  dan  jam  tayang  yang  tidak  tepat.  Pada  waktu  yang  lalu,
                                             program  perkuliahan  televisi  UT  disiarkan  pada  dua  buah

                                             stasiun  siaran  yaitu  TVRI  dan  TPI.    Di  TVRI,  program  tersebut
                                             ditayangkan  1  (satu)  kali  per  bulan  pada  pukul  15.30  WIB,

                                             sedangkan  di  TPI,  disiarkan  4  (empat)  kali  per  bulan  pada
                                             pukul 23.00 WIB.

                                                 Pada  bulan  Februari  1998  frekuensi  siaran  TV-UT  mengalami
                                             pengurangan  yang  cukup  drastis  akibat  adanya  kebijakan  TPI

                                             untuk  tidak  menayangkan  program  pendidikan.  Hal  ini  sangat
                                             disesalkan mengingat TPI yang seharusnya memberikan layanan

                                             pendidikan  melalui  siarannya  tidak  lagi  menjalankan    misinya.
                                             Kenyataan  yang  ironis  ini  sebenarnya  dapat  dimaklumi  karena

                                             penyelenggaraan  siaran  televisi  yang  bersifat  pendidikan
                                             memerlukan suatu idealisme yang tinggi. Idealisme yang dimak-

                                             sud  adalah  adanya  kerelaan  untuk  menyediakan  dana  dan
                                             saluran  khusus  untuk  pendidikan  yang  ditangani  secara  serius

                                             dan  tentunya  hal  ini  harus  terkait  langsung  dengan  kebijakan
                                             pendidikan  nasional.    Mengingat  potensi  yang  besar  dari  media

                                             ini  untuk  memeratakan  kualitas  pendidikan  di  Indonesia,  maka
                                             sewajarnyalah  apabila  pihak  pemerintah  dan  swasta    peduli

                                             terhadap keberadaan stasiun televisi khusus pendidikan.
                                                 Di  tengah  resahnya  pemerhati  dan  pelaku  pendidikan  akan

                                             porsi  tayangan  program  pendidikan  yang  memprihatinkan,
                                             muncullah  sebuah  tawaran  untuk  menggunakan  saluran  pada



                                                                                                                    127
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155