Page 149 - 22 Tahun 1984-2006 Perkembangan Universitas Terbuka: Perjalanan Mencari Jati Diri Menuju PTJJ Ungulan (Buku I)
P. 149

Frekuensi  siaran    radio  yang  ada  dirasakan  masih  belum

                                             memadai  dibandingkan  dengan  mata  kuliah  (MK)  yang  ditawar-
                                             kan  UT  yang    berjumlah  kurang  lebih  900  MK.  Hal  ini  sering

                                             kali  dikeluhkan  mahasiswa,  namun  mengingat  UT  sangat
                                             bergantung  kepada  instansi  lain,  dalam  hal  ini  RRI,  maka

                                             penambahan  jumlah  frekuensi  siaran  tidak  dapat  dilakukan.
                                             Menyadari  hal  ini  UT  mengembangkan  kerja  sama  dalam  hal

                                             penyiaran  program  radio  dengan  stasiun  radio  lokal  di  daerah-
                                             daerah.  Kerja  sama  ini  dibina  oleh  kantor  Unit  Program  Belajar

                                             Jarak  Jauh  (UPBJJ)  yang  merupakan  perpanjangan  tangan  UT  di
                                             36  (tiga  puluh  enam)  kota    yang  tersebar  di  27  propinsi  di

                                             Indonesia.  Walaupun  usaha  kerja  sama  dengan  stasiun  siaran
                                             sudah  dirintis  sejak  tahun  1996,  namun  baru  9  (sembilan)

                                             UPBJJ,  yaitu  Banda  Aceh,  Padang,  Palembang,  Palu,  Semarang,
                                             Malang,  Purwokerto,  Mataram,  dan  Kupang,  yang  berhasil

                                             mengadakan  kerja  sama,  itu  pun  hanya  dalam  frekuensi  yang
                                             sangat terbatas (Huda, N., Padmo D. & Kurniati, S., 2000)



                                             Tutorial Televisi

                                                 Media  televisi  merupakan  media  yang  sangat  efektif  dan

                                             potensial  dalam  kemampuannya  menyajikan  informasi  audio-
                                             visual dengan jangkauan yang luas (Verduin, 1991).  Karakteris-

                                             tik  ini  sangat  menguntungkan  bagi  penyampaian  bahan  ajar
                                             pada  pendidikan  jarak  jauh,  tetapi  mengingat  biaya  pengem-

                                             bangan  program  televisi  cukup  mahal  serta    proses  dan  waktu
                                             yang  diperlukan  untuk  mengembangkan  program  ini  cukup

                                             panjang,  maka  hampir  sebagian  besar  negara  yang  mempunyai
                                             lembaga  pendidikan  jarak  jauh  menggunakan  media  televisi




                                             126
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154