Page 18 - Nyala Daya Juang Para Guru Bangsa : Kisah Inspiratif Mahasiswa FKIP UT Seri 2
P. 18
dari kekuatan kata penuh tekad yang
ia miliki. Jerih payah Wahyu dalam
membagi peran menjadi pengajar
dan mahasiswa UT, meski kadang
merasa lelah, motivasi naik dan
turun, namun Wahyu tetap berupaya
memaksimalkan diri menuntaskan
kewajiban dan cita-citanya menjadi
sarjana. Tak sia-sia, ia dapat
menuntaskan perkuliahan tepat
waktu dengan segala lika-likunya.
Pada tahun 2024, ia memperoleh
gelar sarjana pendidikan bahasa dan
sastra Indonesia. Karena torehan
prestasinya, ia mendapatkan Gambar 4.
undangan untuk menjadi salah Wahyu saat Menggunakan Toga
satu wakil mahasiswa UT Daerah
Surabaya yang mengikuti wisuda di UT pusat. Meskipun pada saat
itu, sayangnya, ia tidak dapat menghadiri wisuda di UT Pusat karena
bertepatan dengan agenda mengajar yang tak dapat ditinggalkan.
Namun demikian, hal tersebut tak mengurangi rasa syukurnya atas gelar
sarjana yang ia peroleh, yaitu menjadi sarjana pendidikan bahasa dan
sastra Indonesia.
Gagal Coba Lagi, Jatuh Bangkit Kembali
Gagal Coba L agi, Jatuh Bangkit Kembali
Torehan prestasi yang diraih Wahyu sejak kecil hingga ia lulus kuliah,
baik bidang akademik maupun nonakademik tak membuat Wahyu lupa
akan segala kenangan pahit yang ia rasakan, yaitu kegagalan. Wahyu
yang kini dapat berdiri tegak memberikan penampilan terbaik di setiap
kegiatan yang ia ikuti, tak selalu terlihat mulus dan mudah. Ia pun pernah
di masa terpuruk, terjatuh, dan terabaikan. Dalam setiap kesempatan,
ia menghadapi ketidakpastian dengan keberanian, berjuang melawan
keraguan, dan terus berlatih meskipun sering kali merasa terpuruk.
Dengan setiap jatuh dan bangkit kembali, Wahyu tidak hanya membangun
keterampilan berbicara di depan umum, tetapi juga membentuk karakter
Nyala Daya Juang Para Guru Bangsa Seri 2
6 Kisah Inspiratif Mahasiswa FKIP UT