Page 23 - Nyala Daya Juang Para Guru Bangsa : Kisah Inspiratif Mahasiswa FKIP UT Seri 2
P. 23
bahasa tubuh yang tepat, dan pengaturan suara agar pesan disampaikan
dengan baik. Keterampilan ini memerlukan latihan yang konsisten dan
keterampilan dalam berinteraksi dengan pendengar, seperti membaca
reaksi mereka dan menyesuaikan pesan sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Hal tersebut menjadi cambukan bagi Wahyu untuk bisa terus melatih
kemampuannya dengan caranya sendiri yaitu konsisten (istiqomah) dan
terbuka. Konsisten dalam Belajar, menjadi salah satu metode yang
diterapkan oleh Wahyu untuk dapat mengelola waktu dengan baik dan
memaksimalkan setiap kesempatan yang ia miliki. Konsisten yang
ia lakukan adalah latihan rutin di depan cermin dan membayangkan
berbagai objek sebagai pelantang. Ia menemukan bahwa tidak diperlukan
waktu bertahun-tahun untuk melihat kemajuan asalkan latihan dilakukan
secara konsisten. Ia benar-benar memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Hal ini pun ia terapkan tidak hanya saat perlombaan tetapi juga ketika
ia menempuh pendidikan di Universitas Terbuka, Ia pun dilatih untuk
konsisten dalam belajar secara mandiri, dan membentuk menjadi pribadi
yang dapat mengungkapkan pendapat dan gagasan pada saat diskusi
maupun menjadi narasumber di seminar.
Terbuka Terhadap Saran dan Kritikan, tak ada manusia yang
sempurna, tak ada orang sukses tak melewati rintangan, suka maupun
duka, tak ada prestasi yang diraih tanpa perjuangan bahkan kegagalan.
Hal tersebut selalu dipahami oleh Wahyu, balasan itu sesuai usaha, dan
itu menjadi prinsip hidup Wahyu untuk selalu bersedia mengevaluasi
kekurangan diri dan menerima masukan serta kritikan dari berbagai
sumber. Meskipun sering kalah dalam perlombaan public speaking,
Wahyu menjadikannya sebagai kesempatan untuk pembelajaran dan
perbaikan. Ia menahan ego dan terus berusaha, meskipun menghadapi
berbagai kesulitan.
***
Kekuatan Kata : Jalan Menuju Kepiawaian Berbicara Dai Wanita 11