Page 325 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 325

Fakultas Sains dan Teknologi
           286
           286     Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)
                   Universitas Terbuka (2023)
                 1.    Potensi Ikan Pelagis Kecil dan Korelasinya  dengan SPL
                       Musiman
                       Empat jenis ikan pelagis kecil hasil tangkapan paling
                 dominan adalah iayang, lemuru, banyar dan bentong. Tangkapan
                 maksimum sebesar 47.069,79 ton terjadi pada Musim Peralihan II,
                 sedangkan hasil tangkapan minimum yaitu 27.575,32  ton terjadi
                 pada  Musim  Timur. Hasil tangkapan pada Musim Barat sebesar
                 39.110,98 ton, dan pada Musim Peralihan I sebesar 28.103,42 ton.
                       Kondisi rata-rata SPL relatif lebih rendah pada Musim Barat
                 yaitu 30,68 C dibandingkan pada Musim Peralihan I yaitu 31,47 C, dan
                                                                  o
                          o
                 layang merupakan hasil tangkapan paling dominan, disusul lemuru,
                 banyar, dan bentong. Total hasil tangkapan layang mencapai
                 19.042 ton, sedangkan lemuru 12.317 ton, dan banyar 6.260 ton, serta
                 bentong hanya 1.491 ton. Pada perairan Lumu-lumu, Matasiri dan
                 Aura terindikasi hasil tangkapan jenis layang dengan konsentrasi
                 tinggi, sedangkan pada perairan Buntungan dan Lari-larian
                 dengan konsentrasi sedang. Di perairan Kangean juga terindikasi
                 hasil tangkapan dengan konsentrasi sedang,  sedangkan di
                 Takarewataya dan Kepulauan Sabalana hanya dengan konsentrasi
                 rendah. Terlihat adanya kemiripan pola hasil tangkapan jenis
                 lemuru dan layang. Hasil tangkapan lemuru dengan konsentrasi
                 tinggi terjadi di perairan Lumu-lumu, sedangkan di Matasiri dan
                 Aura dengan konsentrasi sedang. Hasil tangkapan lemuru dengan
                 konsentrasi rendah terjadi pada perairan bagian timur Laut Jawa
                 dan bagian barat Laut Flores. Hasil tangkapan lemuru lebih tinggi
                 dari pada banyar dan bentong, namun lebih rendah dibandingkan
                 layang. Ada indikasi kemiripan pola hasil tangkapan jenis banyar
                 dengan hasil tangkapan layang dan lemuru. Pada perairan Matasiri
                 terindikasi  hasil  tangkapan  jenis  banyar  dengan  konsentrasi
                 sedang, dan tingkat kategori rendah di perairan Lari-larian, Lumu-
                 lumu, Masalima serta perairan  Buntungan. Hasil tangkapan dengan
                 konsentrasi rendah juga terlihat pada perairan bagian timur Laut
                 Jawa dan barat Laut Flores. Pada perairan Selat Makassar, timur
                 Laut Jawa, dan barat Laut Flores terlihat hasil tangkapan bentong
                 sangat  rendah  dibandingkan  3  jenis  lainnya.  Hubungan  hasil
                 tangkapan dengan SPL pada Musim Barat disajikan pada Gambar
                 3.
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330