Page 320 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 320
Trends in Science and Technology
Trends in Science and Technology 281
281
for Sustainable Living
for Sustainable Living
PENDAHULUAN
Ketersediaan data dan informasi SDI sangat penting,
karena dibutuhkan untuk pengelolaan SDI yang berkelanjutan,
di antaranya untuk pengambilan keputusan, penelitian, dunia
industri perikanan, pemerintah, maupun masyarakat umum.
Data dan informasi SDI harus terpercaya dan akurat agar dapat
diakses dengan mudah. Rencana pembangunan perikanan dan
pengelolaan perikanan dapat lebih mudah dilakukan apabila
didukung dengan ketersediaan data yang akurat dan terpercaya.
Stok SDI penting mejadi perhatian, karena dengan mengetahui
stok SDI terutama stok awal, adalah hal yang mendasar bagi
perencanaan pembangunan dan pengelolaan SDI. Informasi stok
tersebut mencakup densitas (kepadatan), distribusi (sebaran), dan
jenis ikan, yang keberadaannya penting diketahui agar kepastian
datanya lebih akurat. SDI merupakan potensi yang sangat
melimpah di perairan Indonesia, salah satunya adalah SDI pelagis
kecil.
Pengembangan kawasan perairan laut memerlukan
informasi tentang potensi SDI pada suatu perairan. Martosubroto,
Naamin, & Malik (1991) menyatakan bahwa pengukuran estimasi
potensi SDI telah dirintis sejak tahun tujuh puluhan, tetapi penelitian
secara komprehensif terkait estimasi potensi SDI di seluruh wilayah
perairan Indonesia telah dilakukan pada tahun sembilan puluhan.
Peningkatan proses produksi ikan hasil tangkapan dipengaruhi
oleh lokasi penangkapan ikan yang di dalamnya terkait dengan
interaksi tiga faktor.
Faktor pertama adalah faktor biologi, yaitu kemampuan ikan
untuk berkembang biak hingga menjadi potensi stok SDI di suatu
perairan. SDI tersebut mempunyai karakteristik dari segi distribusi,
makanan, dan reproduksi. Distribusi ikan yaitu kemampuan SDI
yang berhubungan dengan tersedianya ikan pada suatu lokasi
penangkapan, dan hal ini erat hubungannya dengan struktur
biotik ekosistem. Hal ini membawa konsekuensi pada setiap level
penyusun komunitas dan ekosistem, jumlahnya dapat lebih sedikit