Page 106 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 106

Trends in Science and Technology   67
                                                   for Sustainable Living














                             (a)                     (b)
                Gambar 18. Pewarnaan-3 Pelangi Graf Petersen (a) dengan Label
                     Angka (Chartrand & Zhang, 2020), (b) dengan Warna

                     Sebagai contoh, perhatikan graf Petersen pada Gambar 18.
                Misalkan graf Petersen G mempunyai pewarnaan-3 pelangi dengan
                pewarnaan sisi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18 sehingga
                berlaku rc(G)≤3. Selanjutnya, karena diam(G) = 2 diperoleh rc(G)≥2.
                Namun tidak ada pewarnaan-2 pelangi pada graf Petersen, maka
                andaikan terdapat pewarnaan sisi c. Karena graf Petersen G adalah
                graf kubik, terdapat dua sisi bertetangga, misalkan uv dan vw, yang
                berwarna sama yaitu c. Karena girth g(G) = 5, lintasan u - w yaitu
                (u, v, w) adalah lintasan dengan panjang 2. Karena lintasan tersebut
                bukan lintasan pelangi, c bukan pewarnaan pelangi, maka rc(G)=3.
                     Misalkan c adalah pewarnaan sisi suatu graf terhubung non-
                trivial G. Untuk setiap pasang titik u dan v di G, geodesik u - v pelangi
                adalah lintasan pelangi u - v dengan panjang d(u, v). Jika G memuat
                suatu geodesik u - v pelangi untuk setiap pasang titik u dan v di G
                maka G dikatakan terhubung pelangi kuat. Adapun pewarnaan c
                disebut pewarnaan pelangi kuat di G. Bilangan terhubung pelangi
                kuat, yang dinotasikan dengan src(G), adalah k bilangan asli terkecil
                sedemikian hingga  G mempunyai pewarnaan-k pelangi kuat.
                Bilangan ini disebut juga bilangan diameter pelangi (Chakraborty
                dkk, 2011). Secara umum, jika G adalah graf terhubung non-trivial
                berukuran m, maka

                      diam()G ≤  rc ()G ≤  src ()G ≤  m             (1)
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111