Page 271 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 271
60
Penyuluh
50 Puskesmas/Tim
40 Kesehatan
Media Infromasi
30
20
10 Nenek Moyang
0
Frekuensi Presentase
Sumber: Data Primer (2017)
Grafik 6. Sumber Informasi yang didapatkan warga RT 011, Kalisari,
Jakarta Timur, yang Menderita Penyakit Degeneratif Mengenai
Tanaman Obat Keluarga.
Informasi yang didapatkan mengenai tanaman obat keluarga
(TOGA) melalui penyuluhan Puskesmas atau Tim Kesehatan sebesar
53% (16 dari 30 responden), Informasi mengenai tanaman obat
keluarga (TOGA) melalui media informasi sebesar 33% (10 dari 30
responden), Informasi mengenai tanaman obat keluarga (TOGA)
melalui turun temurun dari nenek moyang sebesar 14% (4 dari 30
responden). Menurut penelitian Karo-Karo, (2010) informasi
pengetahuan mengenai tanaman obat keluarga (TOGA) tidak hanya
didapat dari warisan keluarga dan membaca, tetapi dapat ditingkatkan
dengan adanya pujian dan jalinan kerja, baik dengan Dinas Kesehatan
atau teman seprofesi. Penelitian Sari et al. (2015) menunjukkan
sumber informasi yang didapat masyarakat dari binaan Dinas
Pertanian dan aparat desa untuk menggunakan tanaman obat
keluarga (TOGA), selain itu sumber informasi diwariskan dari tradisi
orang tua, dan saran serta pantauan dari Dinas Kesehatan. Penelitian
Aini, (2017) peranan Tim Penggerak Pembinaan Kesejateraan Keluarga
(PKK) Desa Ngunut melakukan usaha sosialisasi kepada masyarakat
untuk melakukan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Dari
data diatas disimpulkan bahwa sumber informasi yang didapat
masyarakat di Indonesia mengenai pemanfaatan tanaman obat
keluarga (TOGA) tidak hanya didapat dari warisan tradisi orang tua
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 255