Page 262 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 262

cara  pengunaan tanaman obat. Tanaman obat yang diolah dengan
        direbus  (jamu  godok)  telah  banyak  digunakan  untuk  pengobatan,
        karena manfaatnya sudah dirasakan dan efek samping yang ringan,
        serta  mudah  didapatkan.  Cara  pemanfaatan  lainnya  secara  turun
        temurun yang dilakukan oleh masyarakat dengan dimakan langsung
        (dilalap), direbus, dibuat teh, di jus (Hadi et al., 2015). Hal ini karena
        masyarakat  meyakini  bahwa  tanaman  obat  yang  mengandung
        senyawa kimia alami, memiliki efek farmakologis dan bioaktivitas yang
        penting terhadap penyakit infeksi sampai penyakit degeneratif. Saat
        ini  informasi  mengenai  klinik  dan  fasilitas  pelayanan  kesehatan
        menyediakan  tanaman  obat sudah banyak terutama di puskesmas
        (Ahmad, 2012).

        Tanaman Obat yang Bermanfaat Mengatasi Penyakit Degeneratif
            Beberapa jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat
        Indonesia,  antara  lain:  kunyit,  temu  lawak, kencur, jahe, lengkuas,
        salam, pace, pyanghong, kumis kucing, soka, belimbing, sirih, meniran,
        kecubung, kemlandingan, kangkung lumut, kunir putih, kayu manis,
        pegagan,  alang-alang,  dan  tapak  dara  putih  (Syarif  et  al.,  2011).
        Masyarakat secara turun temurun telah memanfaatkan keunggulan
        tanaman  obat  untuk  mengobati  penyakit  degeneratif.  Selain
        tumbuhan  tersebut  tumbuhan  obat  tradisional  Indonesia  yang
        memiliki aktivitas sebagai antioksidan adalah sambiloto (Andrographis
        paniculata Ness.). Pengujian antioksidan dari ekstrak etanol akar, kulit
        batang dan daun sambiloto dilakukan mengunakan metode Linoleat-
        Tiosianat  dengan  vitamin  E  sebagai  kontrol  positif.  Warna  yang
        terbentuk diukur secara spektrofotometri pada  479 nm. Tiga ekstrak
        dengan daya antioksidan terbesar terdapat pada ekstrak akar dengan
        konsentrasi  0,25%  sebesar  79,37%,  ekstrak  kulit  batang  dengan
        konsentrasi 0,5% memiliki daya antioksidan 75,93%, dan ekstrak daun
        memiliki  daya  antioksidan  sebesar  76,63%,  sedangkan  vitamin  E
        memiliki  daya  antioksidan  75,37%  (Wardatun,  2011).  Selain  itu
        terdapat salah satu tumbuhan obat tradisional Indonesia yakni Sirih
        (Piper betle L.). sirih merupakan tumbuhan merambat dengan bentuk
        daun  menyerupai  jantung  dan  berwarna  hijau.  Minyak  atsiri  yang
        terkandung  dalam  sirih  dimanfaatkan  masyarakat  suku  Madura


     246  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267