Page 261 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 261

Pemanfaatan Tanaman Obat oleh Masyarakat Indonesia
                   Pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman sebagai
               obat  sebagian  besar  hanya  sebatas  pengetahuan  turun  temurun
               sebagai  bentuk  interaksi  antara  masyarakat dengan lingkungannya
               khususnya tumbuhan (etnobotani) (Atmojo, 2015). Saat ini tanaman
               obat  atau  tanaman  herbal  telah  banyak  digunakan  dalam  bidang
               medis atau kesehatan. Masyarakat sekarang ini lebih memilih untuk
               menggunakan  produk  yang  berasal  dari  alam  dengan  alasan
               keamanan. Tanaman obat atau yang dikenal dengan tanaman herbal
               secara umum dapat diartikan semua jenis tanaman yang mengandung
               senyawa kimia alami yang memiliki efek farmakologis dan bioaktivitas
               penting  terhadap  penyakit  infeksi  sampai  penyakit  degeneratif
               (Suryanto & Setiawan, 2013).
                   Bangsa  Indonesia  mengenal  jamu  dan Tanaman Obat Keluarga
               (TOGA) (Suryanto & Setiawan, 2013). Setiap daerah memiliki sistem
               pemanfaatan  tumbuhan  yang  khas  dan  berbeda  dengan  daerah
               lainnya. Sistem pemanfaatan ini berkaitan dengan keanekaragaman
               tumbuhan di masing-masing daerah. Pemanfaatan tanaman obat di
               kota  Bogor  sudah  dimasukan  dalam  program  pembinaan
               kesejahteraan keluarga, sedangkan di kota Karang Anyar, Gianyar, dan
               Sumenep dimasukan dalam program ekonomi dan program tanaman
               obat yang berasal dari tanaman hias (Sari et al., 2015). Pendekatan
               penduduk lokal terhadap manajemen pemanfaatan ekosistem alam
               merupakan model jangka panjang dalam menopang kebutuhan hidup
               manusia. Selain itu, manajemen sumber daya alam tradisional mampu
               mempertegas  hubungan  antara  sistem  konservasi  dengan
               pemanfaatan keanekaragaman hayati (Kandowangko et al., 2011).
                   Masyarakat  mengenal  jamu  sebagai  bentuk  pemanfaatan
               tanaman  obat.  Jamu  meliputi  segala  bahan  alam yang diolah atau
               diracik,  menurut  cara  tradisional  manfaat  dari  jamu  sendiri  adalah
               untuk  memperkuat  badan  manusia,  mencegah  penyakit  atau
               menyembuhkan  manusia  yang  menderita  penyakit.  Biasanya jamu
               digunakan  dalam  pengobatan  komplementer  alternatif  yaitu
               pengobatan non konvensional yang bertujuan untuk upaya preventif,
               promotif,  dan  kuratif  dalam  meningkatkan  derajat  kesehatan
               masyarakat  perkotaan dan pedesaan (Ahmad,2012).  Ada beberapa

                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    245
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266