Page 106 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 106
serta perburuan tradisional terbatas untuk spesies yang tidak
dilindungi.
Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan salah satu
kawasan konservasi yang ada di Indonesia, tepatnya di Kabupaten
Jepara. TNKJ memiliki keanekaragaman genera karang yang cukup
tinggi, 72 genera karang dari 19 famili. Acropora dan Porites
merupakan genera karang yang mendominasi di keseluruhan gugusan
terumbu dengan berbagai bentuk pertumbuhan (Muttaqin et al.,
2013). Ikan karang yang teridentifikasi ada 16 famili, terdiri atas:
Acanthuridae, Balistidae, Caesionidae, Chaetodontidae, Haemulidae,
Labridae, Lethrinidae, Lutjanidae, Mullidae, Nemipteridae,
Pomacanthidae, Pomacentridae, Scaridae, Serranidae, Siganidae, dan
Tetradontidae. Pomacentridae merupakan famili ikan karang yang
mempunyai proporsi kelimpahan terbesar (60,46%) dari total
kelimpahan ikan karang. Spesies yang banyak ditemukan dari famili
Pomacentridae adalah Abudefduf vaigiensis, Chromis viridis,
Amphiprion akallopisos, Plectroglyphidodon lacrymatus, Dischostodus
prosopo-taenia, Pomacentrus philippinus, dan Pomacentrus coelestis
(BTNKJ, 2010; 2013a). Kelompok ikan Pomacentridae berukuran kecil,
memiliki warna yang sangat menarik sehingga sering dijadikan ikan
hias pada akuarium (Balai Taman Nasional Karimunjawa [BTNKJ,
2012a; Yuliana et al., 2017).
Kekayaan jenis terumbu karang dan sumber daya ikan tersebut
menarik para wisatawan (dalam dan luar negeri) untuk mengunjungi
TNKJ. Menurut data kompas.com (2016), jumlah wisatawan yang
berkunjung ke TNKJ tercatat 2.000 orang/minggu. Jumlah tersebut
sungguh menggembirakan untuk meningkatkan pendapatan
Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara. Namun, TNKJ adalah kawasan
konservasi yang mempunyai tujuan utama melindungi
keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Oleh karena itu,
peningkatan jumlah wisawatan perlu diatur agar tidak menyimpang
dari tujuan konservasi.
Minat terhadap pariwisata alam saat ini bergeser ke konsep
ekowisata yang menghubungkan antara perjalanan wisata alam yang
memiliki visi dan misi konservasi dan kecintaan lingkungan. Hal ini
dapat terjadi karena keuntungan finansial yang didapat dari biaya
90 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City