Page 141 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 141
Dari berbagai altematifyang mungkin dilakukan, penggunaan
media radio merupakan cara yang paling cfcktif dan cfisien.
Pemilihan media radio didasarkan pada kemampuan media ini
mcnjangkau populasi pendengar yang lebih banyak dcngan jarak
jauh dan waktu yang lcbih ccpat serta biaya yang relatif lcbih murah
dibanding media massa yang lain (Cantrill & Allport, 1971 ).
Efektivitas media radio untuk pendidikanjuga tclah diteliti
banyak pakar pendidikan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
tidak ada perbedaan yang berarti antara pescrta didik yang belajar
mclalui media radio dcngan cara konvensional. Ini bcrarti bahwa
bela jar melalui radio relatif sama dengan bela jar konvesional.
Apabila dilihat dari isi sajian dan tujuan programnya maka
dimungkinkan untuk menyelenggarakan pcndidikan lewat radio
yang isinya bisa mcnyangkut pelajaran yang ada dalam kurikulum
atau pcngetahuan umum di luar kurikulum (Sadiman, 1994).
Ada dua hal yang mendukung dipilihnya pemanfaatan media
radio scbagai upaya diklat bagi guru SO yang belum mcndapatkan
kescmpatan mengikuti Prof,'Tam Penyctaraan 0-II. Pertama ialah
adanya pcngalaman Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan
Kebudayaan (Pustekkom Dikbud) yang sejak 1977 telah mclakukan
siaran radio pcndidikan di 12 propinsi, walaupun bclum bisa
mcncapai basil seperti yang diharapkan. Salah satu penycbabnya
ialah kondisi ekonomi guru SO, terutama yang tinggal di daerah
terpencil, memprihatinkan. Kondisi ini tcntu saja mempcngaruhi
minat mereka untuk meningkatkan kcmampuan dan
pcngctahuannya. Mereka akan lcbih mengutamakan kegiatan yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok tcrlebih dahulu. Ini
terccrmin dari berbagai kendala yang ditemukan dalam
penyelenggaraan siaran radio pendidikan yang diselcnggarakan
Pustckkom tersebut.
Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
Diklat Siaran Radio Pemerintah (SRP) yang disclcnggarakan dari 16
Februari 1977 scmakin berkurang peminatnya. Penclitian yang
dilakukan Papay dkk. ( 1981) menunjukkan keccnderungan
penurunan peserta Diklat SRP terutama di daerah terpencil.
127