Page 298 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 298
Seperti halnya dengan siaran televisi, sampai saat ini UT belum mem-
punyai saluran khusus untuk menyiarkan program perkuliahan melalui ra-
dio. Untuk itu, dalam menyiarkan program radio, UT bekerja sama de-
ngan Radio Republik Indonesia (RRI) yang sudah dilakukan sejak tahun
1985. Awalnya, frekuensi siaran radio UT seminggu sekali dengan durasi
sekitar 30 menit sekali siaran. Kemudian meningkat menjadi 5 kali
seminggu (Senin sampai Jumat) mulai bulan April1991. Walaupun terjadi
perubahan durasi program menjadi sekitar 20 menit sekali siaran, freku-
ensi siaran tersebut meningkat lagi dengan ditayang-ulangkannya program
3 kali sehari (pagi hari pukul 08.10 WIB, sore hari pukul17.10 WIB, dan
malam hari pukul 10.10 WIB). Untuk siaran pagi dan sore hari tersebut,
mahasiswa dapat mendengarkan di gelombang 19.8, 25.2, 25.5, dan 31
SW sedangkan untuk siaran sore hari di gelombang 104.1 FM. Kemudian,
terhitung mulai bulan Mei 1999, kondisi tersebut berubah menjadi 6 kali
seminggu (Senin sampai Sabtu) tetapi dengan satu kali siaran sehari yaitu
pada pukul 8.10 WIB. Gelombang siarannyapun berubah menjadi progra-
ma nasional 2 pada 93.2 FM.
Kondisi slot siaran yang terbatas dan berubah-ubah tersebut dianggap
kurang menguntungkan sehingga jumlah program yang telah diproduksi
UT relatif masih sedikit. Sejak tahun 1985 sampai sekarang, UT baru
mengembangkan sebanyak 2172 buah program. Seperti halnya program
televisi, jumlah ini dianggap masih sedikit jika dibandingkan dengan 700
mata kuliah yang ditawarkan UT.
Mengingat siaran program radio UT masih sangat tergantung pada
stasiun siaran, maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
mengatasi penambahan jumlah siaran tersebut adalah kerja sama dengan
stasiun radio lokal yang dikoordinir melalui UPBJJ. Di samping untuk
menambah frekuensi siaran, kerja sama ini dimaksudkan supaya program
siaran dapat diterima dengan lebih jelas, bersih, dan sesuai dengan kon-
305