Page 46 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 46

Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas


                 Sebagian ahli, peneliti dan praktisi Pendidikan Terbuka (PT) lebih
                 menyoroti dimensi pedagogis dan interaksi antara pembelajar
                 dan  tutor  menggunakan  perangkat  (platfom)  teknologi
                 pendidikan  sampai  pada  desain  instruksional  (instructional
                 systems  design)  berupa  pengembangan  kurikulum  dengan
                 segala  tahapannya  (course  design)  dan  berbagai  upaya
                 pemutakhiran  bahan  ajar  (termasuk  pengelolaannya)
                 menggunakan kecanggihan teknologi pendidikan (Suparman,
                 2009),  strategi  pembelajaran,  delivery  system  serta  sistem
                 penjaminan mutu PT (Rogers, dkk, 2009). Dengan kata lain,
                 narasi  terkait  PT  lebih  dominan  mengkaji  dari  sisi  teori ,
                                                                       1
                 konfigurasi teknologi pendidikan, managemen berupa praktik
                 baik (best pratices) PT dari berbagai belahan dunia, termasuk
                 Universitas  Terbuka  (UT)  sebagai  institusi  pelopor  PT  di
                 Indonesia selama hampir lebih dari 35 tahun terakhir. Bahkan,
                 berdasarkan jumlah mahasiswa, UT termasuk kategori mega-
                 university  (Daniel,  1996;  Moore  dan  Kearsley,  2012)  karena
                 selama perkembangannya memiliki jumlah mahasiswa sampai
                 ratusan ribu mahasiswa.














                              Gambar 1. Era dan Generasi PJJ

                 Jika  PT  lebih  mengacu  pada  kebijakan  politik  yang
                 mencerminkan  visi  politik  (Bates,  1995;  Belawati,  1999),
                 maka  PJJ  secara  umum  lebih  bicara  tentang  metodologi
                 belajar-mengajar secara jarak jauh (Pannen, 1999). Diskursus

                 1  Generasi  teori  PT  meliputi  cognitive-behaviourism  (Jonassen,  1992;  Ertmer  &
                   Newby,  1993),  social-constructivism  (Wilson,  1996),  connectivism  (Siemens,
                   2004;2005).


                                           36

                                                                                                                                                                                     Gambar 1. Era dan Generasi PJJ
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51