Page 124 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 124
Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik 111
B. TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PERGURUAN TINGGI
JARAK JAUH (PTJJ)
Bagi institusi penyelenggara PJJ khususnya Universitas Terbuka (UT),
wacana dan praktik pemanfaatan TIK bukan hal baru karena pola
pengelolaan PJJ yang bersifat bisnis semacam industri seperti yang
diungkapkan oleh Keegan (dalam Asandhimitra, 2004). Aktivitas utama
dalam PJJ seperti pengelolaan data registrasi, pengembangan dan bahan
ajar, pemberian bantuan belajar atau tutorial, pengelolaan data pengujian,
dan sebagainya tidak terlepas dari TIK dengan tingkat kedalaman peran dan
kecanggihan yang beragam diantara institusi PJJ. Pemanfaatan komputer
dengan berbagai macam program atau aplikasi “genetik” (misal: administrsi
umum, persuratan, keuangan, dan kepegawaian) yang biasa digunakan di
dunia bisnis atau komersial juga telah digunakan oleh intitusi PJJ, bahkan
sebelum istilah TIK itu sendiri muncul pada dekade sembilan puluhan.
Meskipun saat ini sangat banyak aplikasi yang dikembangkan dan
dimanfaatkan oleh institusi PJJ, aplikasi-aplikasi tersebut tampaknya terbagi
ke dalam dua kelompok besar, yaitu aplikasi untuk kepentingan adminstrasi
atau manjemen dan aplikasi untuk kepentingan akademis atau
pembelajaran.
C. PEMANFAATAN KOMPUTER DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH
Menurut Surya (2006), Jenis media lain yang dikategorikan sebagai
media personal adalah media berbasis komputer. Komputer hingga saat ini
merupakan satu-satunya media yang memiliki teknologi yang
berkemampuan interaktif. Dewasa ini komputer tidak lagi merupakan
konsumsi bagi mereka yang bergerak dalam dunia bisnis dan usaha, tetapi
telah dimanfaatkan secara luas oleh dunia pendidikan.
Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini
sangat terasa, terutama oleh institusi yang menerapkan SPJJ. Hal ini
disebabkan oleh karakteristik media komputer, antara lain:
1. Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi
pembelajaran.
2. Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan
kemampuan belajar peserta didik.
3. Mampu menampilkan unsur audio visual.