Page 77 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 77
HAMBATAN
Seorang entrepreneur sejati pasti tidak akan langsung memperoleh hasil
yang maksimal dalam waktu sebentar. Dibutuhkan proses panjang bila
seseorang merasa gagal berusaha. Karena banyak hambatan yang harus
dihadapi oleh entrepreneur sejati. Terutama bagi wanita pengusaha yang
notabene masih dianggap “kecil” perannya dalam dunia usaha.
Berikut ini beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh pengusaha
wanita, diantaranya yaitu:
1. Akses ke permodalan, masalah yang sering dihadapi para wanita dalam
memulai usaha adalah sulit mendapat modal, karena kaum wanita
cenderung memilih sektor jasa seperti warung makan dan penginapan.
Namun saat ini dengan internet, memudahkan wanita untuk memulai
usaha secara online yang dapat mengurangi biaya toko misalnya.
Sehingga modal yang dibutuhkan dapat dikurangi.
2. Akses ke pasar. Bagi pengusaha wanita yang terlibat dalam misi
perdagangan, masih ada anggapan bahwa tidak mudah memperoleh
dukungan dari pemerintah, sehingga harus bekerja sendiri dalam
mendapatkan akses ke pasar.
3. Akses ke informasi. Pada masa sebelum internet berkembang, akses ke
informasi sulit dilakukan. Namun saat ini, era internet terbuka lebar,
berbagai informasi yang berkaitan dengan pasar, konsumen atau
pemasok produk dapat dengan mudah dilakukan. Tetapi tentunya hal ini
akan sulit bagi wanita yang tidak memiliki akses terhadap teknologi
tersebut.
4. Akses ke pelatihan. Akses ini diantaranya adalah terhadap pelatihan yang
dapat mengembangkan usaha namun masih agak sulit untuk mendapat
pelatihan yang baik. Pelatihan yang dibutuhkan seperti mengelola
keuangan, mengelola hubungan dengan orang lain.
Selain hambatan-hambatan di atas, ada beberapa hal yang biasanya
melekat pada diri wanita. Sifat-sifat wanita yang terlalu detail dalam melihat
hal-hal yang kecil menyebabkan pengusaha wanita tidak terbiasa melihat
dalam persepktif global. Kurang berani mengambil resiko menjadi satu sifat
wanita yang sering merugikan bila menjadi pengusaha wanita. Wanita juga
dianggap sering emosional dan bila terjadi dalam situasi yang tidak tepat dan
berkepanjangan dapat merugikan diri sendiri dan karyawan. Ada anggapan
juga bahwa wanita lebih berorientasi pada tugas daripada tujuan.