Page 141 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 141
kewirausahaan (Lee dan Lim, 2009, Wiklund dan Shepherd 2005, Lumpkin &
Dess, 1996, dan Moreno & Casillas, 2008).
Berbeda dengan private sector, institusi yang beroperasi pada ranah
sektor publik selalu menghadapi kendala untuk bisa berkembang cepat
karena masih banyak mempertahankan aspek classical, value dan
convensional. Seperti yang diungkapkan oleh Kirby (2006) “public sector often
face sort of barriers to entrepreneurial activity as their counterparts in the
private sector”. Masih banyak institusi pendidikan tinggi yang notabene
merupakan sektor publik masih mempertahankan status quo karena ada
kekhawatiran akan kegagalan (Durtino, 2014). Traditional box yang masih
banyak diadopsi oleh sektor publik yang merasa nyaman dengan “zone
compfortable” diduga tidak hanya disebabkan orientasi kewirausahaan yang
rendah, juga adanya orientasi pembelajaran yang masih terbatas. Nilai
penting yang membentuk orientasi pembelajaran adalah: komitmen
organisasi, kebersamaan dalam visi pembelajaran dan keterbukaan untuk
menerima pemikiran baru (Alipour, 2006; Marsick & Watkins, 2003; Skerlavaj
Miha, et al, 2007). Orientasi pembelajaran yang belum optimal ini akan
menyebabkan kesulitan bagi PT mencapai visi dan misinya, seperti yang
dinyatakan Zhou (2008) “ An entrepreneurial university must have three
missions: teaching, research and service the economy through
entrepreneurship activity and continually participating in society’s
technological innovation”. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa
konsep Triple Helix yaitu kolaborasi Perguruan Tinggi - Pemerintah – Industri
belum dapat mendorong inovasi-inovasi baru. Berdasarkan penjelasan
tersebut diduga bahwa orientasi pembelajaran yang mendukung tumbuhnya
orientasi kewirausahaan pada perguruan tinggi masih rendah. Sehubungan
dengan hal tersebut, penulis mengajukan permodelan orientasi
kewirausahaan pada PT (Gambar 1). Melalui permodelan tersebut dapat
dikembangkan tiga uji hipotesis yaitu: 1) orientasi kewirausahaan
berpengaruh terhadap kinerja; 2) orientasi kewirausahaan berpengaruh
terhadap orientasi pembelajaran; 3) orientasi pembelajaran berpengaruh
terhadap kinerja.
Untuk menguji hipotesis digunakan metode verifikatif (Cooper and
Schindler 2011). Penelitian menggunakan metode survei dengan mengambil
sampel dari populasi yaitu dosen di beberapa PT di Indonesia. Teknik
pengambilan sample dilakukan dengan teknik convenience random sampling
secara online dan offline. Metode analisis menggunakan SEM- PLS (Partial