Page 218 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 218

200   Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas



        2.   Tersedianya tempat-tempat untuk parkir.
        3.   Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga.

            Terkait dengan pengendalian sistem ekonomi, hal yang dapat dilakukan
        untuk meningkatkan kualitas gaya hidup masyarakat perkotaan, antara lain
        adalah  upaya  memenuhi  kebutuhan  hidup  manusia,  melalui  penyediaan
        pasar, pertokoan, sarana rekreasi, dan olah raga.

        KUALITAS GAYA HIDUP (LIFESTYLE) MASYARAKAT PERKOTAAN

            Hidupnya suatu kota terjadi karena kota dapat memberikan pelayanan
        yang  penting,  artinya  kota  dapat  memenuhi  kebutuhan  masyarakatnya
        (Evers, 1986). Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, maka kota
        harus ditunjang oleh adanya sarana dan prasarana yang memadai, seperti
        kawasan  permukiman,  perdagangan,  pemerintahan,  industri,  sarana
        kebudayaan,  kesehatan,  rekreasi,  ruang  hijau,  dan  yang  lainnya.  Hal  ini
        harus disiapkan secara komprehensif.
            Ciri-ciri kehidupan sosial masyarakat kota yaitu:
        1.  Kehidupan  keagamaan  yang  terjadi  pada  masyarakat  kota  cenderung
            berkurang,  hal  ini  dikarenakan  masyarakat  kota  lebih  mengutamakan
            kehidupan duniawi.
        2.  Masyarakat kota pada umumnya mengurus dirinya sendiri tanpa harus
            bergantung  pada  orang  lain,  dengan  kata  lain  masyarakat  kota  lebih
            memilih kehidupan yang individualistis.
        3.  Masyarakat  kota  membagi  pekerjaan  dengan  lebih  tegas,  pekerjaan,
            dan  aktivitas  warga  kota  mempengaruhi  ruang  lingkup  pergaulan
            mereka. Contoh, pegawai negeri lebih banyak bergaul dengan rekannya
            sesama  pegawai  negeri  dibandingkan  bergaul  dengan  pedagang  kaki
            lima atau pelajar.
        4.  Di perkotaan kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih besar
            dibanding di desa.
        5.  Pembagian  kerja  pada  masyarakat  kota  sudah  lebih  meluas,  karena
            sudah ada bermacam kegiatan industri.
        6.  Jalan  pikiran  masyarakat  kota  umumnya  bersifat  rasional,  sehingga
            interaksi  yang  terjadi  lebih  didasarkan  pada  faktor  kepentingan
            daripada faktor pribadi.
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223